Izin Covavax hingga Capaian Vaksinasi Melorot



Jakarta, Indonesia —

Program vaksinasi virus corona (Covid-19) di Indonesia telah berjalan selama kurang lebih 11 bulan terakhir. Target capaian harian pemerintah juga terus ditambah hingga mencapai target 2 juta dosis dalam sehari.

Kendati demikian, implementasi di lapangan baru-baru ini menunjukkan bahwa capaian vaksinasi menurun. Pemerintah kemudian menyebut sejumlah faktor yang melatarbelakangi penurunan itu disebabkan karena semangat pemerintah daerah yang mulai kendur, hingga minat masyarakat turun lantaran menganggap pandemi covid-19 telah berakhir di Tanah Air.

Indonesia.com merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

Capaian Vaksinasi Turun

Jumlah capaian program vaksinasi virus corona di Indonesia mengalami penurunan selama empat pekan berturut-turut. Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penurunan paling besar terjadi pada sepekan terakhir.

Dalam periode 12-18 November, capaian vaksinasi tidak sampai menyentuh 10 juta sepekan seperti pekan-pekan sebelumnya, yakni hanya berada pada rentang 8 juta dosis terhitung untuk pemberian dua kali suntikan.

Sementara itu sebelumnya, terlihat jumlah capaian vaksinasi mengalami konsistensi penurunan. Terhitung pada periode 15-21 Oktober, jumlah capaian vaksinasi dalam sepekan berjumlah 10.849.150 dosis.

Kemudian terjadi kenaikan capaian vaksinasi pada periode 22-28 Oktober dengan 12.140.225 dosis selama tujuh hari. Selanjutnya, penurunan mulai terlihat dengan capaian vaksinasi selama kurun waktu 29 Oktober-4 November yang menghasilkan 11.819.696 dosis dalam sepekan.

Dan penurunan dilanjutkan pada periode 5-11 November dengan 10.318.598 dosis, dan dilanjutkan penurunan menjadi 8.551.465 dosis pada sepekan terakhir.

BPOM Terbitkan Izin Vaksin Covovax

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin virus corona asal perusahaan farmasi Novavax dengan merek dagang Covovax.

Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut pemberian lampu hijau ini dilakukan setelah hasil evaluasi vaksin Covovax sudah memenuhi syarat. Evaluasi tersebut terkait aspek keamanan, khasiat dan mutu yang mengacu pada standar nasional maupun internasional, serta evaluasi terhadap pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada fasilitas produksi vaksin Covovax yang berada di India.

“Vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 mikrogram per dosis, diberikan sebanyak 2 kali dengan interval pemberian 21 hari,” kata Penny dikutip dari situs resmi BPOM, Jumat (19/11).

Efikasi Vaksin Covovax Hingga 90-an Persen

BPOM mengumumkan vaksin Covid-19 Covovax buatan India memiliki khasiat antara 89,7 persen-90,4 persen pada semua kasus Covid-19 dengan berbagai tingkat keparahan.

Khasiat atau efikasi berdasarkan hasil uji klinis 2/3ini didapat berdasarkan hasil pengamatan 7 hari setelah pemberian dosis kedua pada dewasa usia 18 tahun atau lebih dengan status imun negatif (seronegatif) .

Sementara pada kasus dengan tingkat keparahan sedang-berat vaksin ini berkhasiat antara 86,9 persen hingga 100 persen. Efikasi vaksin pada kelompok lanjut usia berdasarkan uji klinik fase 3 di Inggris adalah 88,9 persen.

Tak Ada Larangan Mudik Saat Nataru

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan pemerintah belum ada rencana untuk mengeluarkan larangan mudik bagi warga Indonesia selama masa libur natal dan tahun baru (Nataru).

Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting menambahkan, nantinya pemerintah hanya akan memperketat mobilitas warga melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Bukan larangan ya, tapi pembatasan melalui regulasi,” kata Alex.

DKI Dukung Penerapan PPKM Level 3 Saat Nataru

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya mendukung kebijakan pemerintah pusat menerapkan PPKM Level 3 saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Riza menyebut kebijakan tersebut penting untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Ia tak masalah dengan rencana tersebut meskipun saat ini status Ibu Kota PPKM Level 1.

Mobilitas Warga Saat Ini Disebut Mirip Seperti Saat Gelombang 2

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyoroti tingkat mobilitas warga yang mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Peningkatan pergerakan warga itu bahkan disebut sudah menyerupai kondisi mobilitas warga jelang Idulfitri 2021 lalu.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito lantas mengingatkan warga, bahwa mobilitas tinggi pada Juli lalu menyebabkan gelombang kedua covid-19 terjadi, yang kemudian mencetak rekor penambahan kasus tertinggi selama pandemi covid-19 yakni 56.757 kasus dalam sehari.

Empat Provinsi Alami Penurunan Prokes Covid-19

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyoroti empat provinsi di Indonesia yang paling menyumbangkan kabupaten/kota dengan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) virus corona rendah.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito merinci, empat provinsi tersebut yakno Riau, Lampung, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.


PPKM Longgar, Hunian Hotel di Makassar Naik Jadi 65 Persen


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *