Kemenkes Ragukan Angka Capaian Testing Tinggi di Daerah



Jakarta, Indonesia —

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meragukan capaian jumlah testing atau pemeriksaan virus corona (covid-19) yang dilakukan sejumlah daerah di Indonesia lantaran skema pemeriksaan yang dilakukan sejumlah daerah tidak sesuai dengan skema testing Kemenkes.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu menyebut pihaknya saat ini tengah fokus menggenjot testing sesuai dengan saran epidemiolog, yakni menyasar suspek dan probable serta kontak erat warga yang terinfeksi covid-19.

“Sampai saat ini testing kita memang banyak daerah yang capaiannya tinggi. Tetapi itu testing yang beneran atau tidak, karena lebih banyak pada screening. Padahal yang sebenarnya yang diinginkan itu pelacakan kontak,” kata Maxi dalam acara daring, Jumat (19/11).

Maxi lantas mengaku pihaknya bakal memberikan sosialisasi kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan jumlah testing seperti yang dimaksud Kemenkes. Ia menilai, testing yang hanya berbasis screening kurang ideal untuk menentukan kondisi pandemi sesungguhnya di suatu daerah.

Maxi juga menambahkan bahwa pihaknya saat ini tengah menggenjot pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) untuk mendeteksi varian-varian covid-19 baru di Tanah Air. Kemenkes per 13 November mencatat jumlah spesimen warga yang sudah diperiksa menggunakan WGS mencapai 8.578 spesimen.

“Di samping itu kita sudah memperkuat WGS untuk mendeteksi varian baru,” kata dia.

Lebih lanjut, Maxi juga menyinggung kondisi pandemi covid-19 di Indonesia yang sudah mengalami perbaikan dari waktu ke waktu. Namun ia mewanti-wanti bahwa pandemi covid-19 bersifat fluktuatif, sehingga penambahan dan penurunan kasus covid-19 bisa terjadi kapan saja.

Maxi juga meminta kontribusi masyarakat untuk disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan 3M. Adapun 3M yang dimaksud adalah meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Saat ini kita Alhamdulillah penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia ada tanda-tanda baik, meski kita tidak tahu kalau misalnya ke depan ada gelombang tiga,” ujar Maxi.

(khr/ain)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *