7 Fakta Satoshi Nakamoto, Nama Misterius ‘Otak’ Bitcoin
Jakarta, Indonesia —
Pencipta Bitcoin yang dikenal dengan nama alias Satoshi Nakamoto belum diketahui identitas aslinya. Namun perbincangan mengenai sepak terjang sosok di balik mata uang kripto ini memuat sejumlah fakta yang menarik.
Pada tanggal 26 April 2011, Satoshi Nakamoto mengirim email terakhirnya ke rekan-rekan pengembang dan menjelaskan bahwa dia akan “pindah ke proyek lain” sambil menyerahkan kunci kriptografi yang dia gunakan untuk mengirim peringatan di jaringan luas.
Kini 10 tahun berselang dari awal terciptanya Bitcoin, harganya bahkan sempat melesat hingga di atas US$60 ribu atau sekitar Rp853 juta.
Bitcoin disebut sebagai uang digital yang bebas dari kendali pemerintah atau pihak manapun.
Kehadiran mata uang terbaru ini juga digembar-gemborkan oleh banyak musisi, politisi, hingga aktivis yang makin meningkatkan popularitasnya di tengah masyarakat.
Meski Bitcoin sangat populer, hingga saat ini tidak pernah diketahui secara pasti siapa sosok di balik nama Satoshi Nakamoto.
Dilansir dari Forbes, melalui tulisan berjudul “The Last Days of Satoshi: What Happened When Bitcoin’s Creator Disappeared,” dijelaskan secara komprehensif tentang apa yang Satoshi lalui untuk meluncurkan Bitcoin dan pilihan yang dia buat sebagai pengembang.
1. Satoshi yakin Bitcoin adalah alternatif dari Bank sentral
Selama bertahun-tahun banyak kisah beredar yang berupaya mengubah citra Satoshi sebagai seseorang yang hanya tertarik untuk mengganggu dinamika dunia perbankan.
Sebagian besar muncul dari interpretasi tentang artikel berita yang terukir di blok pertama blockchain Bitcoin.
Namun dari beberapa pesan publik yang disampaikan Satoshi pada masa awal kehadiran Bitcoin, Satoshi secara langsung merujuk ke isu penerbitan mata uang.
“Akar masalah dengan mata uang konvensional adalah semua kepercayaan yang diperlukan untuk membuatnya bekerja. Bank sentral harus dipercaya untuk tidak menurunkan nilai mata uang, tetapi sejarah mata uang penuh dengan pelanggaran kepercayaan itu,” tulis Satoshi di forum P2P Foundation pada Februari 2009.
“Bank harus dipercaya untuk menyimpan uang kita dan mentransfernya secara elektronik, tetapi mereka meminjamkannya dalam gelombang gelembung kredit dengan cadangan yang hampir tidak ada,” lanjutnya.
Bertentangan dengan apa yang mungkin dikatakan para kritikus, Satoshi sering menyebut bank sentral dan pencetakan uang sebagai masalah yang bersinggungan dengan penemuannya.
2. Satoshi aktif di balik layar setelah meninggalkan Bitcoin
Sebelum penelitian terbaru, diketahui bahwa pesan terakhir Satoshi di forum Bitcoin datang pada Desember 2010 dan bahwa ia mengirim pesan terakhir kepada rekan-rekan pengembangnya pada 26 April 2011.
Gavin Andresen, seorang pengembang yang berkolaborasi langsung dengan Satoshi dan mengambil alih proyek Satoshi memberitahukan bahwa ada beberapa kontak antara Satoshi dan pengembang lain, terutama tentang cara menangani publisitas proyek Bitcoin. Selain itu, kontak ini juga disebut membahas sejumlah masalah teknis.
3. Takut Bitcoin dieksploitasi
Blockchain Bitcoin sempat dieksploitasi pada tahun 2010, dan bug ini mengakibatkan terciptanya miliaran bitcoin yang melanggar kebijakan moneter pada perangkat lunak.
Satoshi tidak mengabaikan insiden itu dan menganggap sebagai masalah kecil, dan tampaknya masalah ini mereorientasi tindakan dan kepemimpinannya.
Dia menjadi kurang kolaboratif dengan pengembang lain, lebih cenderung membuat penambahan dan pembaruan perangkat lunak tanpa pemberitahuan.
Kemudian tampaknya dia memasuki fase beberapa bulan di mana dia terobsesi untuk membuat perangkat lunak lebih aman untuk Bitcoin.
Satoshi menyadari bahwa Bitcoin rentan terhadap serangan. Hal ini membuat dia berupaya untuk menghentikan eksploitasi fatal dengan cara apapun.
Simak fakta Satoshi Nakamoto lainnya di halaman berikutnya..
Total Harta Satoshi Nakamoto