Ambisi Trump Bikin Golden Dome sampai Israel Sita Arsip Eli Cohen
Daftar Isi
Jakarta, Indonesia —
Presiden Donald Trump kembali melontarkan ide gila untuk mengembangkan sistem pertahanan rudalĀ Golden Dome senilai US$175 miliar atau setara Rp2.869 triliun.
Sementara itu Israel mengeklaim telah mengambil ribuan arsip dan dokumen pribadi mata-mata Mossad terkenal Eli Cohen di Suriah, lewat operasi rahasia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rangkumannya dalam Kilas Internasional hari ini, Kamis (22/5).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyusun rencana gila dengan membangun sistem pertahanan rudal senilai US$175 miliar atau setara Rp2.869 triliun.
Ia berambisi mencegah ancaman-ancaman China yang dinilainya semakin membahayakan keamanan AS.
Proyek itu yang pertama kali masuk dalam daftar perintah eksekutif Trump pada Januari. Perintah awalnya adalah membuat jaringan satelit yang jumlahnya hingga ratusan.
Satelit-satelit itu yang berfungsi untuk mendeteksi, melacak, bahkan berpotensi mencegat rudal-rudal sebelum masuk wilayah udara AS.
Serangan diduga bom bunuh diri menghancurkan sebuah bus sekolah di distrik Khuzdar, Provinsi Balochistan, barat daya Pakistan pada Rabu (21/5). Insiden ini menewaskan sedikitnya empat anak dan melukai lebih dari 30 orang lainnya.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan kondisi bus sekolah yang hancur, dengan jendela-jendela pecah dan tumpukan tas sekolah diletakkan di dekat lokasi kejadian.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam pernyataannya menyampaikan “belasungkawa” kepada keluarga para korban yang menjadi sasaran “kebiadaban”.
Sharif juga menuduh musuh bebuyutan Pakistan, India, berada di balik serangan ini. Ia menilai New Delhi secara rutin mendukung kelompok-kelompok militan di Pakistan, termasuk separatis Baloch yang dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan intensitas serangan.
Sebanyak 2.500 dokumen dan barang pribadi milik mata-mata legendaris Israel Eli Cohen, dikembalikan ke Israel dari Suriah dalam operasi rahasia yang diklaim dilakukan oleh Mossad.
Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) menyebut ribuan barang tersebut secara kolektif merupakan keseluruhan arsip intelijen Suriah tentang Eli Cohen. PMO mengeklaim operasi tersebut sebagai “pencapaian bersejarah”, yang dilakukan dengan bantuan badan intelijen asing.
Namun seorang sumber keamanan Suriah yang mengetahui pembicaraan antara kedua negara, mengatakan ribuan arsip materi Eli Cohen itu sebenarnya ditawarkan ke Israel.
Sumber itu menyebut dokumen-dokumen itu ditawarkan ke Israel sebagai isyarat tidak langsung pemerintahan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, yang kini tengah berupaya meredakan ketegangan dan membangun kepercayaan ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan negara-negara Barat.
(tim/dna)