Presiden Bongbong Minta 30 Menteri Mundur dari Kabinet, Ada Apa?




Jakarta, Indonesia

Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. melakukan perombakan gila-gilaan dalam susunan kabinet, dengan meminta 30 menteri mundur secara sukarela.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan istana kepresidenan, Bongbong menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyelaraskan kembali pemerintah dengan harapan rakyat.

“Sudah saatnya menyelaraskan kembali pemerintah dengan harapan rakyat,” kata Bongbong, seperti dikutip GMA News.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini bukan urusan seperti biasa. Masyarakat telah bersuara, dan mereka mengharapkan hasil, bukan politik, bukan alasan. Kami mendengarnya dan kami akan bertindak,” tambahnya.

Menurut Kantor Komunikasi Presiden (PCO), langkah ini menandai “transisi yang jelas” dari fase awal pemerintahan ke pendekatan yang lebih terfokus dan berorientasi pada kinerja.

Bongbong telah menyampaikan bahwa meskipun banyak yang sudah melayani negara dengan dedikasi dan profesionalisme, Filipina saat ini butuh penyelarasan baru, eksekusi yang lebih cepat, serta pola pikir yang mengutamakan hasil.

Pengunduran diri ini, kata Bongbong, akan memberikan ruang baginya untuk mengevaluasi kinerja masing-masing kementerian dan menentukan siapa yang akan terus bertugas sesuai prioritas yang baru.

“Ini bukan tentang kepribadian. Ini tentang kinerja, keselarasan, dan urgensi. Mereka yang telah memberikan kinerja dan terus memberikan kinerja akan diakui. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Waktu untuk zona nyaman sudah berakhir,” ucap Bongbong.

Pernyataan Bongbong ini muncul beberapa hari setelah ia mengatakan bahwa hasil pemilihan umum (pemilu) 2025 menunjukkan bahwa masyarakat lelah dengan politik dan kecewa terhadap pemerintah.

“Mereka kecewa dengan pelayanan pemerintah. Mereka tidak merasakannya, dan laju pembangunan proyek yang belum mereka rasakan terlalu lambat,” kata Bongbong pada Senin (19/5).

Sejauh ini, Menteri Perhubungan Vince Dizon, Menteri Pertanian Francisco Tiu Laurel Jr., dan Menteri Keuangan Ralph Recto telah mengumumkan bahwa mereka mengundurkan diri.

Sekretaris Departemen Anggaran dan Manajemen Amenah Pangandaman juga mengatakan akan mengajukan surat pengunduran dirinya.

PCO memastikan bahwa layanan pemerintah tak akan tergantung selama proses transisi ini.

PCO juga menyatakan Bongbong akan memilih menteri-menteri baru atas dasar meritokrasi, demikian dikutip AFP.

(blq/dna)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *