Pendaki di Ceko Ini Temukan Harta Karun Misterius Isi Emas saat Hiking




Jakarta, Indonesia

Dua pendaki Pegunungan Krkonoše, Republik Ceko, tak sengaja menemukan harta karun emas misterius saat sedang hiking di kawasan tersebut.

Temuan harta karun ini meliputi beberapa gelang emas, kotak cerutu, bedak padat, hingga ratusan koin emas. Seluruh barang itu ditemukan di sebuah kotak aluminium yang mencuat dari sebuah dinding batu.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua pendaki menemukan kotak aluminium saat sedang mengambil jalan pintas melalui hutan di pegunungan tersebut. Mereka tak mengira akan mendapati harta karun semacam itu.

Melihat harta karun tersebut, kedua pendaki lantas membawanya ke Museum Bohemia Timur di Hradec Králové untuk diselidiki lebih lanjut.

Barang-barang ini ditaksir bernilai setidaknya $360,000 atau sekitar Rp5,8 miliar.

“Para penemu datang ke ahli numismatik museum kami (ahli koin) tanpa janji sebelumnya. Baru setelah itu arkeolog mulai menangani penemuan itu dan mulai mengeksplor situs tersebut,” kata kepala departemen arkeologi museum, Miroslav Novak, kepada dalam sebuah email.

Novak mengatakan sejauh ini belum diketahui dari mana harta karun ini berasal. Sebab, koin-koin itu bukan mata uang wilayah setempat.

Salah satu hipotesis yakni harta karun ini terkait dengan kepergian populasi Ceko dan Yahudi sebelum Perang Dunia II atau setelah eksodus Jerman pascaperang pada 1945.

Kendati demikian, tanggal terbaru koin tertulis 1921, yang menambah lagi lapisan teka-teki soal asal-usul harta karun tersebut.

“Setengah koin ini berasal dari Balkan dan setengahnya lagi dari Prancis,” ucap Novak.

“Koin dari Eropa Tengah, seperti milik Jerman, sudah benar-benar menghilang. Tapi penemuan ini terletak di bekas perbatasan antara populasi Ceko dan Jerman,” lanjutnya.

Menurut Mary Heimann, seorang profesor sejarah modern dan pakar sejarah Cekoslowakia di University of Cardiff, Inggris, tahun produksi pada koin menunjukkan periode ketika Perang Uni Soviet-Polandia berakhir dengan penandatanganan Treaty of Riga.

Namun, tahun itu juga merupakan tahun krisis moneter di Cekoslowakia, negara yang akhirnya berpisah sepenuhnya secara damai menjadi Republik Ceko dan Slovakia pada 1993.

“Masa itu merupakan masa-masa ketidakstabilan. Ada penurunan dalam perekonomian dan ada banyak orang tak bekerja. Karena alasan itu, tidak mengherankan ada orang yang berpikir untuk menimbun simpanannya,” ujar Heimann.

Meskipun Novak memperkirakan bahwa harta karun ini ditinggalkan pada 1945, Heimann tak berpandangan serupa.

Ia merasa jika benar seperti itu, harusnya juga ada koin lokal yang bercampur dengan koin-koin asing di sana.

“[Orang yang menimbun ini) kemungkinan merupakan seorang kolektor atau orang yang bekerja di museum atau juga orang yang mencuri koleksi dari suatu tempat. Ini merupakan wilayah perbatasan. Kawasan ini memisahkan antara Republik Ceko dan Polandia, yang dahulu adalah Cekoslavia,” tuturnya.

Heimann berujar dampak Perang Dunia I dahulu terasa begitu nyata bagi banyak orang di mana-mana. Peristiwa itu masih menyisakan ketidakstabilan di perbatasan, krisis perekonomian di sejumlah tempat, dan angka kriminalitas yang cukup tinggi di berbagai wilayah.

Kondisi ini kemungkinan membuat seseorang ketakutan akan masa depannya tinggal di wilayah riskan.

Setelah dilakukan analisa, barang-barang temuan ini nantinya akan dilestarikan dan disimpan di koleksi koin museum. Akan digelar pula pameran singkat di musim gugur.

Para penemu harta karun juga akan diberi hadiah uang yang tergantung pada nilai atau histori logam.

(blq/rds)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *