6 Efek Samping Vaksin Covovax yang Paling Banyak Terjadi
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) baru saja memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covovax untuk mencegah Covid-19. Sama seperti vaksin lainnya, terdapat sejumlah efek samping vaksin Covovax.
Vaksin Covovax merupakan vaksin Covid-19 ke-11 yang memperoleh izin dari Badan POM. Vaksin Covovax merupakan vaksin produksi Serum Institute of India (SII), India.
Vaksin ini dinilai aman dengan mengacu pada data uji pre-klinik dan uji klinik di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, dan Afrika Selatan. Covovax juga sudah memenuhi persyaratan evaluasi vaksin dari WHO.
“Dari hasil evaluasi tersebut, Vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 μg /dosis, diberikan sebanyak 2 kali dengan interval pemberian 21 hari,” kata Kepala Badan POM Penny K Lukito, dalam keterangan pers.
Berdasarkan laporan dari uji klinik, kejadian efek samping vaksin Covovax bersifat ringan hingga sedang.
Berikut efek samping vaksin Covovax yang paling banyak terjadi:
1. Nyeri lokal
|
Sekitar 23,9-32 persen mengalami nyeri lokal di area suntikan vaksin.
2. Sakit kepala
Sebanyak 15-5-19,9 persen dari orang yang divaksin mengalami efek samping sakit kepala.
3. Kelelahan
Sekitar 8,7-17,9 persen penerima vaksin mengalami kelelahan.
4. Nyeri otot
Sebanyak 8,5-15,5 persen orang mengalami nyeri otot atau dikenal juga dengan myalgia setelah mendapat vaksin.
5. Demam
Sekitar 3,5-14,4 persen adalah efek samping demam.
6. Sakit saat disentuh
Sekitar 9,9-11,4 persen mengalami tenderness atau rasa sakit saat disentuh.
Efek samping vaksin Covovax ini umumnya hilang dalam beberapa hari. Terlepas dari efek samping ini, vaksin Covovax memiliki khasiat atau efikasi berkisar 89,7-90,4 persen. Vaksin Covid-19 terbukti memberikan pencegahan dan mengurangi keparahan saat terinfeksi virus corona.
(ptj)