7 Kebijakan ‘Sinting’ Xi Jinping Demi Nol-Covid di China



Jakarta, Indonesia —

Presiden China Xi Jinping menerapkan sejumlah kebijakan ‘sinting’ yang cukup radikal untuk menangani pandemi Covid-19 di negara itu. China sendiri merupakan negara yang pertama kali menemukan infeksi virus corona.

Akibat pandemi ini, China menutup kembali negaranya dari kunjungan internasional. Negeri Tirai Bambu ini juga kerap membatasi pergerakan warganya. Kebijakan ini dilakukan untuk menopang strategi nol-Covid yang dipilih Jinping.

Ia bahkan masih bertahan tidak keluar negeri sejak 22 bulan terakhir hingga merelakan pertemuan-pertemuan penting dunia seperti KTT G20 di Roma, Italia, hingga KTT Perubahan Iklim (COP26) di Glasgow, Skotlandia.

Berikut merupakan 5 kebijakan ‘sinting’ Xi Jinping dalam menangani pandemi Covid-19:

1. Sering Lockdown Wilayah Negaranya

China kerap melakukan penguncian (lockdown) untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Pemerintah negara itu juga berencana memperketat lockdown demi mencegah penularan Covid-19 varian delta sebelum Olimpiade Musim Dingin 2022.

Akibat sering lockdown, warga China disebut mulai stres dan frustasi. Rasa frustrasi di antara warga terungkap di sebuah unggahan WeChat dari mantan wakil walikota Dai Rongli. Dai mengatakan tindakan itu “memeras tanda-tanda kehidupan terakhir” di luar kota.

Seorang warga lainnya juga curhat bahwa hanya orang-orang yang menjalani aturan yang dapat merasakan sedih dan putus asanya berada dalam kondisi yang tak menentu.

“Hanya mereka yang berada dalam situasi ini yang tahu betapa menyedihkan perasaan orang-orang,” tulis seorang warga setempat sebagai tanggapan.

2. Bungkam Berita Kritis soal Covid

Kebijakan ‘sinting’ Xi Jinping yang lain yaitu, China sempat menahan empat jurnalis yang meliput Wuhan dengan pandangan yang ‘berbeda’ dari versi pemerintah. Salah satu dari mereka bahkan sempat mengalami mogok makan dan terancam meninggal.

Zhang Zhan, mantan pengacara, pergi ke Wuhan di Februari 2020 untuk meliput kegaduhan yang terjadi di wilayah itu. Dalam pemberitaannya, ia menanyakan penanganan wabah Covid-19 yang dilakukan oleh pihak berwenang.

Zhang ditahan pada Mei 2020 dan dihukum empat tahun penjara pada Desember. Ia dihukum atas tuduhan perkelahian dan provokasi. Menurut saudaranya, Zhang Ju, Zhang kini sangat kurus dan mungkin tidak dapat hidup lebih lama lagi, dikutip dari AFP.

Tak hanya itu, jurnalis dari beberapa media asing yang meliput banjir mematikan di China utara dilecehkan secara online dan di tempat kejadian oleh penduduk setempat pada Juli. Wartawan dari BBC dan Los Angeles Times bahkan menerima ancaman pembunuhan, menurut Foreign Correspondents’ Club of China.

3. Isolasi Warga di Tempat Umum

Baru-baru ini, China mengisolasi kampus Zhuanghe University City di Kota Dalian dan 1.500 mahasiswanya setelah mendeteksi puluhan pelajar di sekolah itu positif Covid-19.

Ratusan mahasiswa Zhuanghe University City juga telah dievakuasi ke hotel-hotel untuk menjalani observasi medis demi meredam penyebaran Covid-19 di kampus tersebut.

Tak hanya itu, China sempat melakukan pengurungan di sebuah mal di Beijing setelah salah satu pengunjungnya kedapatan menjalin kontak erat dengan pasien Covid-19. Raffles City Mall di distrik Dongcheng, Beijing, terpaksa ditutup setelah salah satu pengunjung kontak erat dengan pasien Covid-19, menurut laporan Beijing Youth Daily.

Bunuh hewan hingga batalkan banyak penerbangan, baca di halaman berikutnya…


Bunuh Hewan Suspek hingga Batalkan Banyak Penerbangan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *