Dua Lipa dan ‘Doctor Strange’ Desak Inggris Setop Bantu Israel di Gaza




Jakarta, Indonesia

Lebih dari 300 publik figur Inggris, termasuk bintang pop Dua Lipa dan aktor pemeran “Doctor Strange” Benedict Cumberbatch, telah menandatangani surat terbuka yang mendesak Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai “keterlibatan Inggris dalam kengerian di Gaza.”

Surat yang dirilis pada Kamis (29/5) ini, juga ditandatangani oleh nama-nama besar dari dunia musik, perfilman, hiburan, akademisi, serta dokter terkemuka dan penyintas Holocaust. Inisiatif ini dipimpin oleh badan amal pengungsi, Choose Love.

Para penanda tangan mendesak Starmer untuk segera mengambil tindakan konkret, dengan tiga tuntutan utama:


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Menghentikan segera semua penjualan dan lisensi senjata Inggris ke Israel.

2. Memastikan akses kemanusiaan penuh ke seluruh Gaza bagi organisasi bantuan yang berpengalaman tanpa campur tangan militer.




3. Membuat komitmen kepada anak-anak Gaza untuk menengahi gencatan senjata segera dan permanen serta menghentikan kelaparan.

Surat dari ratusan publik figur Inggris tersebut menyoroti situasi kemanusiaan yang sangat mengerikan di Gaza, di mana anak-anak menghadapi kelaparan parah sementara makanan dan obat-obatan “hanya berjarak beberapa menit,” namun diblokir di perbatasan.

Mereka juga menekankan bahwa lebih dari 15.000 anak Gaza telah terbunuh, termasuk setidaknya 4.000 anak di bawah usia empat tahun, melansir Euronews.

“Kata-kata tidak akan memberi makan anak-anak Palestina – kita butuh tindakan,” bunyi surat itu. Mereka juga secara langsung menantang retorika Starmer yang menyebut situasi di Gaza “tak tertahankan” namun tidak menghentikan pengiriman senjata.

“Anda tidak bisa menyebutnya ‘tak tertahankan’ dan terus mengirimkan senjata. Setiap saat ini berlanjut, adalah saat lain anak-anak meninggal dalam pengawasan kita. Keterlibatan ini bukanlah keniscayaan, ini adalah pilihan. Apa yang Anda pilih, Perdana Menteri?”

Surat terbuka ini menyusul tekanan yang meningkat terhadap Inggris terkait perannya dalam perdagangan senjata dan bencana kemanusiaan yang semakin parah di Gaza.

Militer Israel melancarkan serangan brutal di Gaza sejak Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina, di mana sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas kejahatan perangnya terhadap warga sipil di wilayah Jalur Gaza.

(wiw)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *