China Tak Cari Hegemoni Ganggu Negara Kecil



Jakarta, Indonesia —

Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada sepuluh pemimpin negara Perserikatan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bahwa negaranya akan menjadi tetangga yang baik.

“China akan selalu menjadi tetangga yang baik, teman yang baik, dan partner yang baik untuk ASEAN,” kata Xi, dikutip dari Reuters.

“China tidak akan pernah mencari hegemoni atau memanfaatkan ukuran (negara itu) untuk memaksa (ganggu) negara-negara kecil, dan akan bekerja dengan ASEAN untuk menghilangkan ‘campur tangan’,” tambah Xi.

Seperti diketahui, China kerap mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan (LCS) sebagai bagian dari negaranya. Akibat klaim ini, China mengalami masalah dengan beberapa negara tetangga, salah satunya Filipina.

Beberapa waktu lalu, Filipina sempat mengecam tindakan tiga kapal patroli China yang melakukan blokade dan mengeluarkan meriam air terhadap dua kapal Manila di wilayah LCS.

Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin, mengatakan kapal itu tengah menuju Second Times Shoal di Laut China Selatan saat insiden tersebut terjadi.

“Tindakan Penjaga Pantai China ilegal,” ujar Locsin seperti dikutip Reuters, Kamis (18/11)

Ia juga memperingatkan, tindakan Beijing yang gagal menahan diri mengancam hubungan kedua negara itu.

Second Thomas Shoal merupakan karang yang terletak di Kepulauan Spratley.

Pemerintah Filipina menganggap wilayah Second Thomas Shoal sebagai zona eksklusif ekonomi 200 mil laut. Area ini terletak di 105 mil laut (195 km) barat daya wilayah Filipina Palawan.

Manila sudah menduduki wilayah itu sejak 1999 usai sengaja mendaratkan kapal angkatan laut di karang. Namun, China kerap melakukan klaim pada wilayah LCS, termasuk milik Filipina tadi.

Meski Pengadilan Arbitrase menolak klaim tersebut, Beijing tetap melakukan klaim-klaim sepihak.

Sementara itu, tindakan China terhadap Filipina juga menuai kecaman dari Amerika Serikat. AS sempat menyebut tindakan China sebagai tindakan yang “berbahaya, provokatif, dan tidak dapat dibenarkan.”

“Amerika Serikat sangat percaya bahwa tindakan RRT (China) tadi menegaskan ekspansi yang tak sesuai hukum terkait klaim di Laut China Selatan mengancam kedamaian dan keamanan di kawasan,” tutur juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

(pwn/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *