80 Persen Kena Varian Delta hingga Fase Rawan
Pemerintah memutuskan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali selama dua pekan ke depan.
Pembatasan mobilitas warga itu terus diperpanjang kendati penambahan kasus virus corona (Covid-19) mengalami penurunan signifikan dibandingkan Juli lalu.
Namun, akhir-akhir ini pemerintah juga mengumumkan sejumlah daerah mulai menunjukkan tren kenaikan kasus Covid-19 meski tidak banyak. Sejumlah ahli kesehatan dan epidemiolog meminta pemerintah maupun masyarakat waspada akan potensi gelombang tiga Covid-19 yang disebabkan oleh strain varian baru, terutama varian turunan Delta seperti AY.4.2.
Indonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang
Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM di luar Jawa-Bali selama dua pekan atau mulai berlaku besok, 23 November hingga 6 Desember 2021. Sementara Jawa-Bali masih berlaku hingga 29 November mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tren kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali membaik. Namun, PPKM tetap diperpanjang mengantisipasi lonjakan kasus jelang akhir tahun.
80 Persen Warga Terpapar Varian Delta
Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Citra Indriani menduga setidaknya 80 persen penduduk Indonesia sudah terinfeksi varian virus corona Delta. Prediksi itu dilatarbelakangi penurunan kasus Covid-19 secara signifikan yang terjadi di Indonesia dalam 3-4 bulan terakhir.
Citra menilai penurunan kasus itu disebabkan imunitas kelompok atau herd immunity sudah terbentuk secara alamiah di Indonesia melalui individu yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
Apabila berpedoman pada data BPS per September 2020 dengan jumlah penduduk Indonesia berjumlah total 270,2 juta jiwa. Maka 80 persen penduduk Indonesia itu setara dengan 216 juta orang.
Fase Rawan Maret 2022
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mewanti-wanti kondisi pandemi virus corona di Indonesia berpotensi memasuki fase rawan pada Maret 2022 mendatang. Ia menyebut, apabila belajar dari pengalaman, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi setelah 3-4 bulan pasca lonjakan Covid-19 di Eropa.
Dicky sekaligus menegaskan bahwa pandemi Covid-19 sangat bersifat fluktuatif, sehingga penurunan kasus yang cukup signifikan di Indonesia dalam 4 bulan terakhir ini bukan berarti menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia sudah masuk fase aman menuju selesai.
Capaian Dosis Vaksin RI
Capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia per Senin (22/11) pukul 12.00 WIB tercatat, setidaknya 134.614.136 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, baru 89.426.870 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 64,64 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 42,94 persen.
Update Covid 22 November 2021
Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per Senin (22/11) mencatat terdapat penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 186 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 342 kasus, dan 5 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.253.598 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.101.889 orang dinyatakan pulih, 7.965 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 143.744 lainnya meninggal dunia.
|
(khr/pmg)