Bibit Siklon Tropis 90S Sudah Tumbuh Jadi Siklon Tropis Paddy



Jakarta, Indonesia —

Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) menyebut saat iniĀ bibit Siklon Tropis 90S yang sebelumnya ada di di Samudera Hindia selatan Jawa Barat telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Paddy.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Rajab mengatakan Siklon Tropis Paddy berdampak secara tidak langsung hujan dengan intensitas lebat di sebagian besar pulau Jawa.
“Bibit siklon tropis 90S telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Paddy.

Dampak tidak langsung yang terjadi adalah hujan dengan intensitas lebat di sebagian besar Jawa,” ujar Fachri kepada Indonesia.com lewat pesan teks, Senin (22/11) sore.

Menurut Fachri saat ini beberapa wilayah di Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam 24 jam ke depan. Di antaranya seperti Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogya, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, Fachri juga menyebut bahwa dampak Siklon Tropis Paddy akan berdampak gelombang laut tinggi yang terjadi di Samudera Hindia selatan pulau Jawa.

“Dampak Gelombang laut tinggi juga bisa terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa,” ujar Fachri.

Menjauh dari Indonesia, dampak berkurang

Lebih lanjut Fachri mengatakan saat ini Siklon Tropis Paddy bergerak ke arah tenggara, menjauh dari wilayah Indonesia.
Seiring dengan makin jauhnya Siklon Tropis Paddy dari Indonesia, Fachri menyebut dampak yang dihasilkan juga semakin berkurang.

Sebelumnya BMKG mengingatkan dampak pembentukan bibit Siklon Tropis 90S yang terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Barat.

Dalam cuitan akun Twitter @infoBMKG, pembentukan Bibit Siklon Tropis 90S itu terpantau berada di posisi 11.0 LS dan 105.6 BT, bertekanan minimum 1000mb dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot.

Dampak lain dari Bibit Siklon Tropis 90S itu adalah gelombang laut dengan ketinggian 1,5-2,5 meter dapat terjadi di perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, serta perairan selatan Banten-Jawa Timur.

Kemudian, gelombang laut dengan ketinggan 2,5-4 meter dapat terjadi di Samudera Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa Tengah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.

Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.

“Mewaspadai potensi dampak seperti banjir atau bandang atau banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan,” kata Guswanto.

[Gambas:Video ]

(eks)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *