PBNU Belum Agendakan Rapat Tentukan Jadwal Muktamar ke-34
Ketua Panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) Imam Aziz mengatakan PBNU belum mengagendakan rapat terbatas untuk menentukan jadwal definitif pelaksanaan Muktamar NU.
“Sejauh ini belum ada jadwal rapat PBNU,” kata Aziz kepada Indonesia.com, Senin (22/11) malam.
Forum Rapat PBNU merupakan mekanisme untuk memutuskan kapan jadwal muktamar definitif digelar ketika kondisi belum memungkinkan terkait Covid-19.
Rapat terbatas itu hanya akan dihadiri oleh Ketum PBNU Said Aqil Siraj, Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar, Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini. Hal itu berdasarkan rekomendasi Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang digelar beberapa waktu lalu.
Muktamar NU sedianya akan digelar pada 23-25 Desember 2021 mendatang. Namun, kemungkinan pelaksanaan agenda muktamar itu bisa diundur atau dimajukan.
Hal itu tak lepas dari rencana pemerintah melalui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang menyatakan bahwa di masa libur Natal dan Tahun Baru seluruh wilayah Indonesia menerapkan PPKM Level 3.
Sebelumnya, Ketua Steering Committee (SC) Muktamar NU M. Nuh menjelaskan perubahan jadwal Muktamar NU bisa terjadi sesuai dengan hasil Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang telah digelar sebelumnya.
“Dalam forum tersebut memutuskan jadwal pelaksanaan Muktamar, juga ada klausul pelaksanaan Muktamar dengan persetujuan pemerintah dengan mempertimbangkan urusan pandemi Covid-19,” ujar Nuh beberapa waktu lalu.
Karenanya, Nuh mengatakan keputusan selanjutnya, soal kapan muktamar jadi digelar, hal itu akan dibahas oleh Ketua Umum dan Sekjen, Rais Aam dan Katib Aam PBNU.
“Insyaallah dalam waktu dekat akan dibahas,” ucap Nuh.
Imbas dari kemungkinan perubahan jadwal Muktamar ke-34 NU ini membuat 27 Pengurus Wilayah NU (PWNU) meminta agar pelaksanaan Muktamar NU dipercepat.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan usulan itu diputuskan dalam pertemuan yang berlangsung pada Sabtu (20/11) malam.
“Ada 27 pengurus Wilayah, 25 merupakan Ketua Tanfidziyah PWNU dan 2 Rois Syuriah PWNU semalam bertemu dan mendukung keinginan Rais Aam agar Muktamar dipercepat,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis yang Indonesia.com terima, Minggu (21/11).
(rzr/pmg)