Dekat dengan Rekan Kerja Berarti Selingkuh? Ini Kata Psikolog



Jakarta, Indonesia

Baru-baru ini perselingkuhan dengan rekan kerja sedang ramai dibahas. Hal ini pun tentu memunculkan kekhawatiran saat pasangan dekat dengan rekan kerja kemudian bisa menjurus pada perselingkuhan. Psikolog pun berikan penjelasan. 

Apa itu selingkuh? Bagi sebagian orang, jawabannya tampak sederhana yakni, pengkhianatan dalam hubungan. Namun di era modern yang penuh kompleksitas, definisi selingkuh tak lagi bisa dipukul rata.

Ada nuansa emosi, rahasia, dan pelanggaran komitmen yang menyusup ke dalam ruang-ruang pribadi, terutama di lingkungan kerja.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedekatan dengan rekan kerja memang bukan hal aneh. Namun, kapan kedekatan ini bisa dikatakan perselingkuhan? Psikolog klinis Pingkan Rumondor mengajak untuk mendefinisikan selingkuh terlebih dahulu.

“Definisi selingkuh menurut saya adalah adanya ketertarikan dan kedekatan, baik secara fisik, emosional, atau seksual dengan pihak di luar hubungan yang dirahasiakan dari pasangan resmi, dan melanggar komitmen hubungan,” kata Pingkan kepada Indonesia.com, Kamis (5/6). 

Dia berkata tidak semua kedekatan dengan rekan kerja lawan jenis otomatis tergolong selingkuh.

Menurutnya, jika pasangan mengetahui dan menyetujui hubungan tersebut serta tidak ada pelanggaran komitmen, maka hal itu bisa jadi sebatas persahabatan.

“Kedekatan emosional dengan rekan kerja, yang diketahui dan disetujui pasangan karena masih sejalan dengan komitmen, belum tentu selingkuh. Bahkan dalam beberapa kasus hubungan terbuka atau poliamori yang disepakati, kontak fisik dengan pihak ketiga pun belum tentu dikategorikan sebagai pengkhianatan,” tambahnya.

Sebuah hubungan menurut dia baru dikatakan perselingkuhan jika ada rahasia atau interaksi yang dirahasiakan dari pasangan. Inilah yang dinamakan cheating atau selingkuh karena mencoba bermain dari belakang.

Di sisi lain, perselingkuhan di tempat kerja dinilai marak karena adanya interaksi intens antara sesama rekan kerja, terutama dalam situasi stres atau saat menghadapi tekanan pekerjaan.

Tak jarang, kedekatan yang awalnya profesional berubah menjadi keterikatan emosional yang bersifat pribadi.

“Lingkungan kerja menyediakan ruang kedekatan yang intens, dan ketika seseorang sedang berada dalam masa sulit dengan pasangannya di rumah, mereka bisa mencari kenyamanan di tempat lain, termasuk dari rekan kerja,” jelas Pingkan.

Komunikasi secara terbuka




Keterbukaan dalam berkomunikasi menjadi tanda lampu hijau dalam suatu hubungan.Ilustrasi. Komunikasi secara terbuka mampu mencegah perselingkuhan. (Novianty Aulia)

Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi terbuka dalam mencegah terjadinya perselingkuhan.

Menurutnya, pasangan perlu mendiskusikan batasan dalam hubungan dan membangun ruang untuk saling terbuka mengenai interaksi sosial masing-masing.

Dia menekankan bahwa selingkuh tidak hanya merusak kepercayaan dalam hubungan, tetapi juga bisa berdampak pada performa kerja, suasana tim, hingga reputasi profesional seseorang.

Oleh karena itu, perusahaan pun disarankan memiliki kebijakan yang jelas soal etika kerja dan menjaga batas profesionalisme.

“Perselingkuhan seringkali berawal dari hal-hal kecil yang dirahasiakan. Makan siang berdua, ngobrol sampai larut malam, atau saling mencurahkan isi hati tentang masalah rumah tangga bisa menjadi pintu masuk perselingkuhan,” kata Pingkan.

(tis/els)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *