Memori Izakaya dalam Secangkir Cocktail Bening


Jakarta, Indonesia —

Bukan hal yang sulit untuk menemukan restoran Jepang di Jakarta. Dari restoran kaki lima sampai restoran mewah di hotel berbintang rata-rata semua punya restoran Jepang yang diklaim terbaik di Jakarta.

Rasanya semua orang pasti setuju soal makan bukan cuma sekadar mengenyangkan perut, tapi juga memanjakan mata, hidung, dan telinga. Lima panca indera harus terpuaskan untuk memastikan diri benar-benar mendapatkan makanan yang enak.

Setidaknya dari pandangan pertama, Furusato Izakaya tidaklah mengecewakan. Meski berada di tengah hiruk pikuk jalan Sudirman dan pasar Bendungan Hilir yang masih banyak pembangunan, restoran ini punya fasad unik.

Dengan meniru bentuk bangunan di Jepang, restoran ini didominasi dengan kayu, pintu geser, sampai lampion panjang. Furusato sendiri memiliki arti kampung halaman, restoran ini memang ingin membawa semua pelanggannya ke kampung halaman chef Ryohei Tsuruta di Fukuoka. Sedangkan Izakaya adalah tempat makan yang menyediakan minuman beralkohol dan hidangan lainnya.

Shoji (pintu geser Jepang) mengantarkan Anda memasuki dunia izakaya khas Jepang. Tak banyak tempat duduk yang tersedia di sini. Beberapa bisa duduk di bar, di tempat duduk kayu, atau di ruang tatami yang private. Jika ingin suasana lebih santai sambil ditemani semilir angin, lantai dua jadi pilihan tepat.




Menu di FurusatoFoto: Indonesia/Christina Andhika
Furusato Izakaya

Menu favorit

Sebagai menu pembuka, tak lengkap rasanya ke restoran Jepang untuk tak mencicip sepiring salmon sashimi yang segar. Irisan daging ikannya yang segar terlihat dari semburat serat putih tipis di antara dagingnya yang berwarna merah muda segar. Tak perlu mencelupkan ke dalam shoyu, agar kesegarannya lebih terasa. Sedikit wasabi segar saja cukuplah.

Menu pembuka lain yang bisa dicicipi adalah wakame salad dan agedashi tofu. Bagi Anda pecinta hidangan vegetarian, kedua menu ini bisa jadi pilihan. Salad dengan rumput laut yang tebal tanpa bau amis dan lendir yang diracik dengan tambahan irisan lembut sayuran lain dan disiram saus wakame spesial Furusato, atau tahu lembut berbalut tepung tipis dangan tambahan nori dan taburan bonito (serutan ikan kayu) yang bergerak seolah hidup bakal jadi menu pembuka yang nikmat.

Ketika diminta untuk merekomendasikan menu favorit, semua staf sepakat bahwa chicken nanban patut dicoba. Sepiring chicken nambannya memang terlihat menggoda selera. Hadir dalam potongan yang banyak dan besar, menu ini cocok jadi menu sharing.




Menu di FurusatoFoto: Indonesia/Christina Andhika
Chicken Nanban

Chicken nanban sebenarnya salah satu menu yoshoku alias menu Jepang yang mendapat influence dari negara lainnya. Kombinasi ayam goreng tepung yang digoreng garing dengan tambahan saus tartar ala Jepang di atasnya. Sekilas terlihat seperti ayam goreng dengan tambahan telur orak-arik di atasnya.

Namun jangan bayangkan kalau Anda bakal menyantap ayam itu layaknya ayam goreng tepung di restoran fast food. Tidak, tak ada tepung kriwil super renyah dengan dua kali penggorengan minyak panas. Yang ada hanya ayam goreng berbalut tepung tipis di atas daging ayam tebal tanpa tulang. Ayamnya sedikit soggy dan juicy karena resapan saus nanban di atasnya dengan rasa yang gurih-gurih asam. Rasanya tak perlu pakai nasi pun sudah mengenyangkan lantaran porsinya yang cukup banyak.

Chicken nanban ini dinikmati sebagai menu sharing ataupun menu bento untuk makan siang. Hanya saja, untuk bento makan siang, beef yasai bento bisa jadi menu yang lebih recommended karena irisan tipis dagingnya dengan teppanyaki style dan sensasi smoke yang lebih nikmat.




Menu di FurusatoFoto: Indonesia/Christina Andhika
Furusato

Saikoro, Mille Crepes, dan segelas cocktail bening


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *