7 Hal yang Harus Dilakukan Agar Ular Tak Bersarang di Rumah



Jakarta, Indonesia —

Musim hujan membuat beberapa sudut tempat tinggal menjadi gelap dan lembap, berpotensi dijadikan tempatĀ ular bersarang. Untuk menghindari hal ini masyarakat perlu memperhatikan sejumlah hal agar ular tak bersarang di lingkungan sekitar.

Ahli Herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy menjelaskan telur ular kobra menetas di musim hujan sudah menjadi siklus normal dalam kehidupan ular.

Meski demikian, area rumah kerap dijadikan tempat bersarang dan bertelur oleh ular kobra, salah satunya karena lingkungan rumah menyediakan ruang yang menguntungkan bagi ular seperti ketersediaan pakan.

“Kobra ini kan mencari tikus, jadi semakin banyak tikus di rumah kita itu kemungkinan ular akan datang,” kata Amir.

Maka dari itu, Amir menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat untuk menghindari ular bertelur dan bersarang di lingkungan rumah dan sekolah, yaitu:

  1. Membersihkan rumah
  2. Memberi wangi-wangian yang menyengat
  3. Pastikan sirkulasi udara cukup baik
  4. Perhatikan sinar matahari yang masuk ke rumah agar mencegah lingkungan lembap
  5. Tidak menumpuk barang bekas
  6. Membuang sampah pada tempatnya
  7. Hindari bau ‘pemancing’ mangsa ular

Hal-hal tersebut dimaksudkan untuk menghilangkan aspek-aspek yang memancing ular untuk bersarang dan bertelur di lingkungan seperti rumah dan sekolah.

Lingkungan bersih dan wangi dengan sirkulasi udara yang baik serta sinar matahari cukup akan membuat lingkungan tersebut menjadi tidak ideal untuk ular bersarang dan bertelur.

“Pada musim-musim itu harus sering membersihkan rumah dan memberi wangi-wangian yang menyengat. Tidak usah menabur garam karena garam tidak efektif,” kata Amir saat dihubungi oleh Indonesia.com beberapa waktu lalu.

“Sinar matahari masuk ke rumah, ventilasi bagus, sirkulasi ada sehingga tidak ada kelembapan,” tambahnya.

Kemudian membuang sampah secara disiplin dan tidak menumpuk barang bekas akan menghilangkan potensi hama tikus di rumah. Hilangnya tikus dari lingkungan rumah akan menghilangkan sumber makanan ular.

“Membuang sampah dengan disiplin, setiap hari sampah harus dibuang, jangan dibiarkan lama disimpan di dalam rumah karena itu akan mengundang tikus. Itu akhirnya men-trigger bahwa ular itu mencari mangsa karena dia mengikuti bau si tikus,” ujar Amir.

Lebih lanjut, Amir menjelaskan bahwa telur ular kobra kerap menetas di musim penghujan dengan periode puncak berada di Desember.

“Jadi jika kita lihat menjelang musim hujan, itu adalah musim di mana telur-telur anakan kobra itu menetas,” kata Amir.

“Otomatis di situ ada kenaikan populasi anakkan. Mungkin nanti puncaknya Oktober Desember,” tambahnya.

Ketika musim penghujan, secara alami ular akan menyediakan pakan yang baik bagi anakan-anakan ular sehingga mereka dapat berkembang.

Sebaliknya, jika periode penetasan terjadi di musim kemarau, anakan ular tidak akan bertahan karena ketersediaan pakan yang minim.

“Kalau di musim penghujan atau di puncak musim penghujan itu ketersediaan pakan untuk anakannya juga bagus, ada cicak, katak, kemudian jenis mangsa yang lain yang dapat menjadi pakan alami bagian anakan itu. Makanya secara alami hampir semua jenis ular itu periode menetasnya itu di bulan-bulan musim penghujan,” papar Amir.

(lnn/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *