Pembalap Keturunan Indonesia Menderita di WSBK Mandalika
Pembalap keturunan Indonesia, Michael van der Mark mengatakan dalam kondisi fisik yang tidak ideal saat balapan WSBK Mandalika di Sirkuit Mandalika, akhir pekan lalu.
Van der Mark kesulitan untuk makan selama tiga hari. Hal itu memengaruhi kondisi fisiknya untuk bisa tampil prima di lintasan.
Pembalap yang memperkuat BMW Motorrad itu tak dalam kondisi seratus persen. Meski bisa finis ketiga saat Race 2 yang berlangsung dalam kondisi lintasan basah, Van der Mark kesal karena tak punya tenaga di Race pertama.
“Sejujurnya saya masih agak sakit, bukan benar-benar sakit tapi saya tidak bisa makan. Di Race pertama saya tidak punya apa-apa lagi,” ujar Van der Mark seperti dilansir dari Crash.
“Saya belum makan selama tiga hari terakhir. Itu perjuangan yang tidak mudah tetapi Race 1 tidak terlalu buruk dengan posisi enam dan beruntungnya di penghujung hari ada balapan di trek basah. Dan, trek ini dalam kondisi basah dengan ban slick begitu banyak grip, luar biasa.”
Van der Mark mengakhiri WSBK 2021 dengan menempati posisi keenam klasemen akhir. Pembalap asal Belanda itu mengoleksi 262 poin.
Van der Mark memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang berasal dari Ambon. Meski jarang mengunjungi Indonesia, pembalap yang mengoleksi dua start di MotoGP itu mengaku sangat menyukai masakan Indonesia. Menariknya pilihan makanan Indonesia paling favorit Van der Mark adalah Indomie.
“Satu hal yang saya tahu, saya suka semua makanan Indonesia, seperti soto. Tapi hal yang paling lucu adalah, salah satu favorit saya adalah makanan yang murah, yakni Indomie. Rasa ayam dan juga mi goreng,” ucap Van der Mark.
(jal/nva)