Pasukan Siber MUI DKI Dinilai Hanya Picu Perang Pendapat



Jakarta, Indonesia —

Pengamat budaya dan komunikasi digital dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan menyebut kehadiran pasukan siber Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta bisa jadi hanya picu perang pendapat di jagat maya.

Lebih lanjut, menurutnya lembaga publik tak seharusnya berpihak pada seseorang.

“Kalau dia (MUI) mengambil posisi membela seseorang sudah akan berujung pada perang statement dan itu enggak semestinya lembaga publik seperti itu,” ujar Firman kepada Indonesia.com lewat sambungan telepon, Selasa (23/11) siang.

Lebih lanjut Firman menjelaskan bahwa seharusnya lembaga publik seperti MUI harus bersifat imparsial, tidak boleh memihak jika ingin dilihat sebagai lembaga publik yang bukan partisipan.

Ia menyarankan MUI nantinya bisa membuat program yang lebih konseptual, agar mengajak masyarakat untuk tidak menyebarkan hoaks, ujaran kebencian dan mengkritik tanpa ada bukti jelas. Dengan demikian, tujuan MUI untuk menciptakan suasana nyaman di jagat maya bisa terjadi.

“Namanya lembaga publik itu harus imparsial, tidak boleh memihak kalau ingin dilihat sebagai lembaga publik yang tidak partisan.” ujar Firman.

Selain itu Firman menyarankan pasukan siber MUI bisa bersuara lewat konten umum, bukan personal. Ia menilai Gubernur Anies merupakan sosok yang cukup dijagokan maju menjadi calon presiden RI tahun 2024. Sehingga hal tersebut membuat kehadiran pasukan siber MUI ini bernuansa politik.

“Mestinya lembaga yang tadi mewakili ulama dan membawa nama Indonesia itu ya merepresentasikan keberagaman,” pungkas Firman.

MUI DKI Jakarta belakangan menjadi sorotan usai menyampaikan rencana pembentukan cyber army untuk melawan buzzer media sosial.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta, Munahar Muchtar akan membentuk pasukan siber atau cyber army untuk bisa membela dan membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pemberitaan.

Namun belakangan Ketua Bidang Infokom MUI DKI Jakarta, Faiz Rafdi menyatakan pasukan siber itu tak dikhususkan untuk membela Anies. Terkait pernyataan Ketua Umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar yang menyinggung soal pasukan siber untuk membela Anies, Faiz mengatakan itu hanya sebagai contoh.

Munahar Muchtar mengonfirmasi kebenaran tersebut. Rencana tersebut dicetuskan dalam Rapat Koordinasi Bidang Infokom MUI se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin (11/10).

Ia menjelaskan Infokom MUI DKI tidak sekadar bermain di atas mimbar. Dakwah dilakukan juga melalui melalui penyebaran berita dan informasi melalui kanal media sosial resmi miliki MUI DKI.

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menilai pembentukan pasukan siber dari perspektif ajaran agama Islam adalah halal atau boleh selama motifnya untuk menegakkan kebaikan.

(can/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *