Trump Bohong, Serangan AS di Situs Nuklir Fordo Cukup Dangkal
Jakarta, Indonesia —
Para pejabat dan media pemerintah Iran angkat bicara dampak serangan Amerika Serikat (AS) terhadap situs-situs nuklirnya, khususnya situs Fordo yang tersembunyi jauh di dalam pegunungan.
Mereka menyatakan situs nuklir Fordo tidak rusak parah dan menyebut Presiden AS berbohong soal klaim sebelumnya yang mengatakan serangannya menghancurkan total situs nuklir Fordo.
Manan Raeisi, seorang anggota parlemen Iran yang mewakili Qom, kota suci dekat situs nuklir Fordow, mengungkapkan pada Minggu (22/6) pagi bahwa serangan AS itu “cukup dangkal” dan tidak merusak fasilitas nuklir itu secara serius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Berdasarkan informasi yang tepat, saya dapat menyatakan bahwa bertentangan dengan klaim presiden Amerika Serikat yang berbohong, instalasi nuklir Fordo belum rusak parah. Sebagian besar area yang terkena dampak berada di atas tanah dan dapat sepenuhnya dipulihkan,” kata Raeisi, seperti dikutip kantor berita Fars yang berafiliasi dengan negara, seperti dilansir , Minggu (22/6).
“Saya dapat mengatakan dengan keyakinan penuh bahwa setiap komponen yang mungkin menimbulkan bahaya bagi keselamatan publik telah dipindahkan sebelumnya dan, syukurlah, tidak ada radiasi nuklir yang terdeteksi.”
Raeisi juga menambahkan dalam pernyataannya bahwa tidak ada laporan kematian di Fordo aikbat serangan pesawat pengebom B-2 milik AS.
Seorang koresponden Fars di lapangan dekat Fordo mengatakan ia menyaksikan pertahanan udara diaktifkan pada Minggu dini hari waktu Iran. Pada satu titik, ia melihat api berkobar dan mendengar ledakan, namun api tidak tinggi dan padam dalam beberapa menit, lapornya.
Pembawa berita di Press TV, stasiun televisi pemerintah Iran, juga menyatakan bahwa serangan AS hanya merusak terowongan masuk dan keluar di Fordo, bukan fasilitas itu sendiri. Selain Fordo, AS juga menyerang situs nuklir Natanz dan Isfahan.
Berbicara dari Gedung Putih dalam pidato nasional pada Sabtu (21/6) malam waktu setempat, Trump mengklaim serangan itu telah menjadi “keberhasilan militer yang spektakuler” dan ketiga situs yang menjadi target “benar-benar dan sepenuhnya musnah.”
Raeisi, anggota parlemen Iran itu, mengatakan bahwa Iran memandang serangan ini sebagai “keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam perang ini”. Kini Iran akan menentukan bagaimana menanggapi “tindakan bodoh yang terang-terangan dari AS”.
(wiw)