Turki Larang Warga Suriah-Irak ke Belarus demi Cegah Krisis Imigran



Jakarta, Indonesia —

Turki melarang warga Suriah, Yaman, dan Irak untuk terbang dari negaranya menuju Belarus demi mencegah krisis imigran lebih jauh di Uni Eropa.

Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Turki (SHGM) menyatakan bahwa mereka melarang penjualan tiket penerbangan ke Belarus kepada warga Suriah, Irak, dan Yaman, mulai hari ini, Jumat (12/11).

“Terkait masalah penyeberangan perbatasan ilegal antara Uni Eropa dan Belarus, diputuskan larangan penjualan tiket dan masuk ke pesawat bagi warga Irak, Suriah, dan Yaman yang ingin pergi ke Belarus dari bandara negara kami,” demikian pernyataan SHGM melalui Twitter.

Sebagaimana dilansir Reuters, tak lama setelah itu, Wakil Presiden Komisi Eropa, Margaritis Schinas, langsung merilis pernyataan yang mengapresiasi keputusan Turki.

Turki mengumumkan keputusan ini ketika puluhan ribu imigran dari Timur Tengah, Afghanistan, dan Afrika terperangkap di perbatasan Belarus dan Polandia akibat konflik geopolitik dengan Uni Eropa.

Uni Eropa menuduh Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, sengaja memicu krisis imigran agar menciptakan ketidakstabilan di kawasan.

Pemerintah Belarus dilaporkan memfasilitasi para migran untuk pergi ke wilayah Uni Eropa melalui perbatasan Polandia.

Laporan media lokal menyatakan pihak Belarus memberikan visa kepada pengungsi dan membantu mengangkut mereka ke perbatasan.

Blok itu menduga Lukashenko ingin membalas dendam atas sejumlah sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa karena pelanggaran hak asasi manusia di Belarus.

Kini, Uni Eropa berencana menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Belarus yang bakal menargetkan beberapa individu dan perusahaan.

Menurut seorang sumber Uni Eropa, sanksi itu dapat menjerat perusahaan maskapai yang membawa masuk imigran ke kawasan mereka.


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *