Momentum Striker Unjuk Taji di Indonesia vs Myanmar
Jakarta, Indonesia —
Dalam delapan laga selama Timnas Indonesia ditangani Shin Tae Yong, tak satu pun striker Timnas Indonesia yang mencetak gol. Ini catatan minor menjelang Piala AFF.
Dari 11 gol yang tercipta sejak pertandingan melawan Oman (25/5) hingga Afghanistan (16/11), diborong winger dan gelandang. Evan Dimas Darmono menjadi pemain tersubur dengan koleksi tiga gol.
Ini kontras dengan persiapan sebelum-sebelumnya. Jajaran striker Timnas Indonesia selalu mencetak gol pada laga persiapan. Bahkan empat striker Timnas Indonesia sempat menjadi top skor kejuaraan dwitahunan ini.
Menjelang Piala AFF 1996 atau yang sebelumnya bertajuk Piala Tiger, Indonesia punya trio Widodo C Putro, Peri Sandria, dan Kurniawan Dwi Yulianto. Sepanjang 1995-1996 trio ini mengoleksi enam gol.
Dua tahun setelahnya Widodo dan Kurniawan masih tampil, ditambah Miro Baldo Bento dan Rochy Putiray. Torehan keempatnya pun mentereng sepanjang masa persiapan, yakni mengumpulkan 17 gol sepanjang 1997.
Beralih ke edisi 2000, Garuda Merah Putih punya lima striker tajam, termasuk Bambang Pamungkas. Lebih tajam dari sebelumnya, 21 gol diciptakan para striker Timnas Indonesia sepanjang 1999-2000.
Adapun dalam persiapan Piala AFF 2002 enam gol dilesakkan para striker. Kombinasi Gendut, Bambang, Zaenal Arif, Budi Sudarsono, dan Jaenal Ichwan, juga mentereng saat tampil di Liga Indonesia.
|
Untuk edisi 2004 ada trio Kurniawan, Ilham Jaya Kesuma, dan Boaz Solossa. Saat itu Ilham sedang moncer. Salah satunya menciptakan hattrick saat jumpa Turkmenistan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2006.
Berikutnya menjelang Piala AFF 2007, kuartet Bambang, Ilham, Budi, dan Zaenal tak begitu mentereng. Sepanjang 2005-2006, jajaran striker ini hanya mengoleksi dua gol, masing-masing lewat Bambang dan Ilham.
Lantas dalam persiapan Piala AFF 2008, tercipta 18 gol yang 10 diantaranya disumbang striker. Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, menjadi striker tersubur saat itu dengan gelontoran lima gol.
|
Saat Piala AFF 2010, Indonesia punya striker macam Cristian Gonzales, Irfan Bachdim, Bambang, Yongki Aribowo, dan Budi Sudarsono. Sebanyak tujuh gol mereka sumbang selama masa persiapan.
Kemudian di Piala AFF komposisi pemain tidak ideal dan persiapan tak maksimal karena ada dualisme federasi dan kompetisi. Hal ini membuat Bambang jadi satu-satunya striker andalan yang tampil.
Dua tahun setelahnya, Piala AFF 2014, lini depan Timnas Indonesia diisi Boaz, Gonzales, Samsul Arif, dan Sergio van Dijk. Sayang dari 10 laga uji coba hanya lima gol yang diciptakan para ujung tombak.
Kondisi menjelang Piala AFF 2016 sejatinya lebih miris. Hanya ada empat laga uji coba selepas Indonesia disanksi FIFA, dan top skor selama masa persiapan Irfan Bachdim cedera dan tak bisa tampil.
|
Terakhir, menjelang Piala AFF 2018 Indonesia punya Lerby Eliandry, Alberto Goncalves, dan Dedik Setiawan. Selama masa persiapan dari 10 laga sepanjang 2017-2018, hanya tiga disumbang ketiga pemain ini.
Karenanya laga uji coba melawan Myanmar, Kamis (25/11) bisa jadi momentum para striker. Utamanya Ezra Walian harus membuktikan kapasitasnya bisa menjadi tumpuan di Piala AFF 2020 mulai 5 Desember nanti.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Peluang Ezra Walian Curi Perhatian