Tak Ada Pengganti Karimun Wagon R, Suzuki Keluar dari LCGC
Suzuki Indonesia menjelaskan belum punya produk yang spesifikasinya mirip Karimun Wagon R sesuai program pemerintah (Low Cost Green Car/LCGC). Usai ‘menyuntik mati’ penjualan Wagon R di Indonesia, Suzuki kini memilih fokus terhadap kendaraan listrik.
Seperti diketahui LCGC atau KBH2 (kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau) merupakan program pemerintah yang bergulir sejak 2013. Terdapat syarat dan ketentuan agar Agen Pemegang Merek (APM) bisa mendapat fasilitas LCGC, mulai dari batas kapasitas mesin hingga persentase kandungan lokal.
Keistimewaan utama masuk dalam program LCGC yakni setiap produk yang dijual tidak dikenakan tarif PPnBM sejak 2013. Keistimewaan ini telah berubah sejak aturan PPnBM emisi berlaku mulai 16 Oktober lalu sebab LCGC dikenakan tarif PPnBM sebesar 3 persen, namun sampai 31 Desember pemerintah memberikan dispensasi diskon PPnBM 100 persen.
Direktur Pemasaran Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan bahwa perusahaan belum memiliki niatan masuk kembali ke pasar LCGC melalui produk baru pengganti Wagon R.
“Jadi sampai saat ini belum ada pengganti. Jadi betul Karimun sudah berhenti produksi, sehingga Suzuki sudah tidak memiliki model LCGC di pasar domestik,” kata Donny melalui pesan singkat, Kamis (25/11).
Hanya saja, ia menegaskan Suzuki kini sedang bersiap masuk ke kendaraan listrik. Apa mobil tersebut dan bagaimana teknologi yang bakal diterapkan, sayangnya Donny enggan menguraikannya.
“Saat ini kami ingin fokus dulu mempersiapkan kendaraan berteknologi elektrifikasi untuk konsumen Indonesia. Untuk LCGC belum bisa kami informasikan,” kata dia.
Keputusan Suzuki ini membuat pabrikan pembuat LCGC di Indonesia terus menciut setelah Datsun yang lebih dahulu hengkang dari pasar otomotif nasional pada 2019.
Dengan begitu model yang masih bertahan dengan LCGC adalah Honda Brio Satya, Daihatsu Sigra, Daihatsu Ayla, Toyota Agya, dan Toyota Calya.
(ryh/fea)