China Geram, 5 Anggota Kongres AS Kekeh Kunjungi Taiwan
Lima anggota Kongres Amerika Serikat tiba di Taiwan pada Kamis (25/11) terlepas dari kecaman China terhadap setiap lawatan pejabat asing ke wilayah yang dinilainya pembangkang tersebut.
“Ketika berita tentang perjalanan kami (ke Taiwan) terdengar kemarin, kantor saya menerima pesan blak-blakan dari Kedutaan China, menyuruh saya untuk membatalkan perjalanan,” kata anggota parlemen Michigan, Elissa Slotkin dalam pernyataan Twitter, Kamis (25/11).
Slotkin mengatakan kepentingan AS ke Taiwan tak melulu soal konflik dan status wilayah itu terhadap China. Ia memaparkan agenda delegasi Kongres AS ke Taipei kali ini salah satunya untuk memantau industri pemasok microchip Taiwan.
“Pemasok microchip terbesar untuk industri otomotif ada di sini, di Taiwan, jadi masalah rantai pasokan pasti akan menjadi salah satu agenda (pertemuan),” tambah Slotkin.
Slotkin juga menyampaikan perjalanan ke Taiwan ini dilakukan setelah delegasi Kongres melawat ke Korea Selatan dan merayakan Hari Tanksgiving dengan pasukan AS di Negeri Ginseng.
Perjalanan ini juga merupakan kegiatan yang baik untuk membicarakan masalah ekonomi dan keamanan nasional, katanya.
Rombongan delegasi kongres ini dipimpin oleh Ketua Urusan Veteran AS di Dewan Perwakilan AS, Mark Takano.
Selain Slotkin, beberapa anggota parlemen lain yang ikut antara lain Anggota Kongres perwakilan Texas, Colin Allred, perwakilan South Carolina Nancy Mace, dan perwakilan California, Sara Jacobs.
Dikutip , lawatan delegasi Kongres ini berlangsung ketika ketegangan AS dan China terus memanas terutama soal isu Taiwan.
Berita perjalanan anggota Kongres AS ini pun muncul sehari setelah Presiden Joe Biden menyampaikan undangan ke Taiwan untuk ‘KTT Demokrasi’, yang akan berlangsung pada bulan depan.
Tindakan Biden ini menuai kecaman dari China. Sebab, AS tak mengundang China dalam forum tersebut.
Selain China, Turki juga tak diundang dalam KTT Demokrasi itu. AS dan Turki memang memiliki relasi yang kompleks terutama soal riwayat penegakkan hak asasi manusia pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
“[Kami] menentang keras keikutsertaan [Taiwan] yang merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah China,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China yang dikutip AFP, Rabu (24/11).
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, Zhu Fenglian, juga mengatakan bahwa keikutsertaan Taiwan merupakan “sebuah kesalahan.”
Ia menegaskan bahwa China menentang “semua interaksi resmi antara Amerika Serikat dengan kawasan Taiwan di China.”
China dan AS seringkali saling membalas gerak militer di wilayah Taiwan. Kala China mengirimkan pesawat tempur di wilayah Taiwan, AS ikutan mengirimkan kapal perang di selat Taiwan.
(pwn/rds)