Polisi Sebut Pemeriksaan Haikal Hasan Tak Terkait Rencana Reuni 212
Polda Metro Jaya mengklaim bahwa pemanggilan Juru Bicara PA 212, Haikal Hassan tak berkaitan dengan rencana aksi Reuni 212 yang akan digelar 2 Desember mendatang.
Haikal akan diperiksa penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait pernyataannya yang mengaku bertemu Nabi Muhammad SAW melalui mimpi, Jumat (26/11).
“Enggak ada kaitan (dengan acara Reuni 212),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Jumat (26/11).
Kendati demikian, Zulpan tak menjelaskan lebih lanjut mengapa Haikal kembali diperiksa. Padahal, Haikal terakhir kali diperiksa pada Desember 2020.
Artinya, hampir satu tahun berselang penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya baru kembali memanggil Haikal untuk diperiksa.
Laporan terhadap Haikal terkait pernyataannya yang mengaku bertemu Rasulullah dalam sebuah mimpi ini pun telah naik ke tingkat penyidikan.
“Nanti kami lihat,” ucap Zulpan singkat.
Sebelumnya, Haikal mempertanyakan langkah kepolisian yang hendak memanggilnya kembali untuk diperiksa.
Apalagi, kata Haikal, banyak kitab-kitab klasik di beberapa negara menjelaskan bila seorang ibu memiliki anak yang meninggal dunia, maka anak-anak mereka akan disambut oleh Rasulullah SAW.
“Lalu apakah ini salah? Menimbulkan keonaran?” kata Haikal kepada Indonesia.com, Kamis (25/11).
Haikal pun mengaku mengalami peristiwa itu dalam mimpinya saat anaknya meninggal dunia. Karenanya, Haikal pun menceritakan pengalamannya di depan orang tua eks anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam insiden penembakan KM 50 Tol Jakarta-Cikampek dalam prosesi pemakaman di Megamendung, Bogor.
Di sisi lain, terkait rencana aksi Reuni 212 yang dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat sampai saat ini Polda Metro Jaya belum mengeluarkan izin.
(dis/pmg)