Daftar Ulah China yang Bikin Gerah Negara ASEAN di Laut China Selatan



Jakarta, Indonesia —

China tak bosan membuat negara-negara ASEAN kelimpungan dengan klaim sepihaknya terhadap sebagian besar wilayah Laut China Selatan.

China terus menegaskan klaimnya atas Laut China Selatan dengan mengirimkan kapal patroli hingga kapal ikannya, menerbangkan jet-jet tempur, sampai membangun pulau buatan dan instalasi militer di perairan itu.

Padahal, klaim sepihak Beijing atas 90 persen wilayah Laut China Selatan tumpang tindih dengan wilayah perairan sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, hingga Brunei.

Pada 2016, Filipina bahkan menggugat China atas klaimnya ke Pengadilan Arbitrase Internasional. Mahkamah internasional itu pun mendukung gugatan Filipina dengan menganggap klaim sepihak China di Laut China Selatan tidak sesuai hukum internasional.

Meski begitu, China kekeh dan malah semakin agresif menegaskan pengaruhnya di Laut China Selatan.

Berikut deretan provokasi China yang kerap menjadi sengketa dengan negara ASEAN di Laut China Selatan.

Filipina

China kerap mengirimkan kapal patroli bahkan kapal nelayannya berlayar sampai Laut China Selatan. Manuver kapal-kapal China itu tak jarang menerobos wilayah perairan negara orang.

Pengerahan kapal itu disebut merupakan taktik baru China guna memperkuat klaimnya di Laut China Selatan.

Baru-baru ini, kapal patroli China terlibat bentrok dengan kapal Filipina di Laut China Selatan.

Tiga coast guard China memblokade dan menembakkan meriam air ke arah dua kapal Filipina yang berpapasan di Scond TImes Shoal, Laut China Selatan, pada Kamis (18/11).

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyampaikan langsung kekesalannya ke Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan khusus China-ASEAN pada awal pekan lalu.

“Kami benci kejadian terakhir di Ayungin Shoal dan prihatin atas perkembangan serupa lainnya. Ini tidak mencerminkan hubungan antara bangsa dan kerjasama yang baik,” tegas Duterte.

Beberapa hari setelah insiden itu, Filipina menuduh coast guard China kembali melakukan intimidasi dan pelecehan terhadap kapal-kapalnya pada Selasa (23/11) lalu.

Cerita itu bermula saat personel Angkatan Laut Filipina memakai kapal sipil menuju karang untuk memasok logistik. Kemudian, kapal coast guard China mengerahkan kapal karet yang berisi tiga orang.

Ketika itu, Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana coast guard China mengambil gambar dan merekam pasukannya saat menurunkan pasokan logistik di LCS.

“Saya sudah mengkomunikasikan ke Duta Besar China, kami menilai tindakan itu sebagai bentuk intimidasi dan kekerasan,” ujar Lorenzana dikutip AFP.

Sengketa China dengan Indonesia dan Malaysia di Laut China Selatan dapat dibaca di halaman berikut >>>


Indonesia dan Malaysia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *