Kemenhub Bakal Konversi Bus ‘Rongsok’ Jadi Listrik
Proyek konversi kendaraan konvensional menjadi listrik yang diinisiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru dimulai dari sepeda motor, namun akan berkembang ke tahap selanjutnya yaitu bus.
Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, Mohammad Rizal Wasal mengatakan pihaknya kini sedang melakukan studi agar dapat mengubah bus ‘rongsok’ menjadi kendaraan listrik.
“Karena ke depannya kami sudah masuk ke bus konversi. Karena banyak bus kami yang tidak jalan [untuk] dikonversikan,” kata Rizal dalam diskusi pada pameran kendaraan listrik Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, dikutip Jumat (26/11).
Konversi menjadi bertenaga listrik dinilai jadi jawaban bagi bus-bus yang sudah tidak lagi sesuai standar operasional di jalan raya.
Selain itu konversi bus listrik juga akan menekan biaya pengeluaran. Dengan begitu pihak operator tidak perlu membeli bus listrik baru secara utuh yang harganya dikatakan masih relatif tinggi.
“Jadi tidak perlu beli bus, jadi bisa hidup lagi tanpa melanggar aturan yang ada,” katanya.
Konversi diketahui menjadi salah satu upaya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik emisi gas buang kendaraan dapat ditekan.
Sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiadi mengatakan saat ini sudah ada dua kota yang memiliki bengkel konversi motor listrik dengan standar menyesuaikan ketentuan Kemenhub.
Pertama yaitu bengkel milik Braja Electric Motor di Surabaya dan Litbang ESDM di Bogor, Jawa Barat. Belakangan bengkel modifikasi asal Jakarta juga mengklaim telah memperoleh izin untuk melakukan konversi.
Sebagai informasi, konversi merupakan proses mengubah sistem gerak pada kendaraan konvensional menjadi bertenaga listrik. Pihak yang bisa melakukan konversi hanya yang mendapatkan persetujuan dari Kemenhub.
Sejauh ini Budi belum mengetahui sudah berapa unit motor yang telah dikonversi. Namun menurut dia hingga akhir tahun ada 100 unit motor konversi melalui balai milik ESDM.
“Tapi itu dari motor operasional mereka [ESDM],” kata Budi.
(fea)