Jadwal Padat Sudah Direstui Negara Peserta


Jakarta, Indonesia —

Badminton World Federation (BWF) berhasil menggelar rangkaian turnamen, baik turnamen besar maupun seri turnamen BWF di paruh akhir 2021. Berikut pandangan Sekjen BWF Thomas Lund terkait hal tersebut.

Indonesia Open 2021 masih berlangsung di Bali namun hampir semua pemain top dunia yang berlaga mengaku kelelahan luar biasa akibat jadwal ketat 10 turnamen yang berlangsung sejak akhir September hingga Desember ini.

Pemain ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo mengatakan pemain “bukan robot” yang layak diberi jadwal tanding seberat ini. Sementara tunggal putra ranking dua dunia, Viktor Axelsen, sejak Juni lalu sudah mengingatkan jadwal yang terlampau padat akan sangat meningkatkan risiko pemain cedera.

Thomas Lund  yang mengatur jadwal laga badminton dunia yang terdaftar menjawab pertanyaan Dewi Safitri dari Indonesia terkait keluhan ini melalui surat elektronik.

Penjadwalan sangat ketat untuk turnamen ini sebenarnya ide siapa – apakah asosiasi di negara-negara anggota BWF juga diajak bicara?

BWF melakukan studi kelayakan komprehensif untuk menentukan cara terbaik membuat turnamen kembali berjalan (setelah vakum 2020 dan serangkaian turnamen yang dibatalkan atau ditunda awal 2021) supaya berjalan secara konsisten dan aman. Ini termasuk membuat daftar lokasi yang paling memungkinkan untuk menggelar turnamen.

Negara anggota BWF diajak konsultasi dalam proses ini dan berperan penting membantu memulihkan kalender turnamen lengkap sesegera mungkin untuk mengoptimalkan badminton dan melestarikan penghidupan komunitas pemain elite, dan industri lain terkait badminton.

Jadwal turnamen untuk akhir 2021 sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun normal sebelum COVID-19, kecuali kami menitikberatkan pada penyelenggaran turnamen kelas wahid seperti TotalEnergies BWF Sudirman Cup Finals 2021, TotalEnergies BWF Thomas dan Uber Cup Finals 2021, HSBC BWF World Tour Finals 2021 dan TotalEnergies BWF World Championships 2021, sementara turnamen level rendah tetap ditiadakan. Namun, secara keseluruhan, kalender akhir tahun ini sebenarnya jumlah turnamennya jauh lebih sedikit daripada yang biasa.

Sampai saat ini para pemain top menunjukkan daya juang tinggi dan mati-matian bertahan dengan jadwal berat ini meski hampir semua kelelahan hebat dan sudah beberapa terkena cedera. Bagaimana komentar Anda?

Para pemain adalah salah satu bagian terpenting dalam ekosistem badminton, dan bersama dengan BWF dan semua Asosiasi Anggota, kita semua bertanggung jawab mengembalikan badminton ke jalurnya (seperti sebelum pandemi). Memang betul ada lebih banyak kalender Kejuaraan Utama setelah Olimpiade Tokyo 2020 (Agustus lalu), tetapi jangka waktu yang dibuat masih cukup panjang dengan tekanan relatif lebih sedikit pada setiap pemain.

BWF juga memberikan kuota pemain lebih banyak pada negara anggota dalam TotalEnergies BWF Thomas dan Uber Cups Finals 2021 untuk memastikan tim yang berlaga bisa berbagi beban tanding.

Kejuaraan Tim Utama BWF di Finlandia dan Denmark (September sd Oktober lalu) kemudian diikuti oleh serangkaian turnamen Tur Dunia BWF HSBC di Eropa dan sekarang di Indonesia, tetapi program ini sebenarnya justru melibatkan lebih sedikit turnamen dibandingkan tahun normal. Tampaknya banyak pemain memutuskan bermain berdasar keputusan sendiri dan keputusan pelatih, mungkin karena sebelumnya kurang bertanding karena jumlah turnamen awal 2021 yang lebih sedikit.




Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting melakukan selebrasi setelah memenangi pertandingan tunggal putra melawan Lu Guang Zu pada ajang Thomas Cup 2021 di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021). Indonesia berhasil menjuarai Thomas Cup 2021 setelah mengalahkan China dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Claus Fisker/Ritzau Scanpix via Reuters/aww. *** Local Caption *** Badminton - Thomas & Uber Cup - Aarhus, Denmark - October 17, 2021 Indonesia's Anthony Sinisuka Ginting celebrates after winning the mens single match against China's Lu Guang Zu  Claus Fisker/Ritzau Scanpix via REUTERS      ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. DENMARK OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN DENMARK.BWF menyebut ketiadaan turnamen di masa pandemi sebelumnya membuat banyak pemain antusias mengikuti rangkaian jadwal turnamen yang padat di paruh akhir 2021. (Ritzau Scanpix via REUTERS/RITZAU SCANPIX)

Dalam keadaan normal, pemain top memiliki kewajiban untuk memainkan semua turnamen elit, tetapi kami memberi dispensasi terkait aturan komitmen pemain ranking teratas (Top Committed Player Obligations ) selama COVID-19 untuk memastikan pemain dapat mengelola program turnamen mereka lebih baik demi kepentingan kesehatan dan keselamatan mereka sendiri.

Hal ini telah dikomunikasikan kepada semua Asosiasi Anggota dan pemain sejak 1 September 2020. Untuk tiga turnamen di Bali, mengingat sudah ada rangkaian turnamen yang sangat panjang di Eropa, kami juga menyampaikan bahwa para pemain tidak harus turun di arena DAIHATSU Indonesia Masters 2021 dan Indonesia Open 2021 agar memenuhi syarat untuk lolos ke Final Tur Dunia BWF HSBC. Langkah-langkah ini memberi pemain kebebasan untuk mengelola beban laga mereka.

BWF memprioritaskan program turnamen lengkap sehingga pemain dapat memilih turnamen sebanyak mungkin pasca Olimpiade. Kami memperhatikan beban berat yang mungkin terjadi pada pemain jika mereka memilih untuk memainkan semua turnamen.

Namun pengelolaan jadwal pemain biasanya diputuskan pemain dan pelatih, dan kita tahu bahwa tidak ada pemain yang akan turun di semua turnamen. Jika pemain top memilih tidak tanding dalam turnamen level lebih tinggi, maka jatahnya diberikan pada pemain peringkat lebih rendah.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>


Turnamen BWF Aman dari Kasus Covid-19


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *