Alasan WHO Tak Pakai Nu dan Xi Jadi Nama Covid Varian Omicron
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap alasan tak menggunakan abjad Yunani nu dan xi untuk menamai varian Covid-19 baru yang pertama kali ditemukan di Botswana. WHO akhirnya menggunakan nama Omicron.
Associated Press melaporkan bahwa penamaan Omicron ini menjadi sorotan karena sebelumnya, WHO selalu memberikan nama varian baru Covid-19 sesuai urutan alfabet Yunani.
Sebelum Omicron, WHO memberikan nama varian terbaru dengan sebutan Mu. Dalam abjad Yunani, seharusnya huruf selanjutnya adalah nu dan xi.
Dalam pemberitaan awal mengenai kemunculan varian baru ini, sejumlah media pun sudah menggunakan sebutan Nu karena berdasarkan logika urutan abjad Yunani. WHO lantas memberikan penjelasan melalui surat elektronik kepada AP.
“‘Nu’ sangat mudah disamakan dengan new [baru dalam bahasa Inggris], dan ‘Xi’ tak digunakan karena merupakan nama belakang yang umum,” tulis WHO.
Mereka kemudian menuliskan, “Tindakan terbaik untuk menamai penyakit harus menghindari agar tak menyinggung kelompok kebudayaan, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis.”
Panduan mengenai penamaan penyakit ini memang sudah tertuang dalam dokumen WHO yang dirilis pada 2015 lalu. Saat itu, WHO menyatakan bahwa mereka ingin “meminimalkan efek negatif terhadap negara-negara, ekonomi, dan rakyat” dalam penamaan penyakit.
Mereka memutuskan untuk menggunakan abjad Yunani agar masyarakat umum tak bingung dengan penamaan ilmiah yang biasanya rumit.
Namun, ini merupakan kali pertama WHO melompati dua abjad Yunani untuk penamaan varian virus corona yang hingga kini sudah mencapai lebih dari 10.
WHO memberikan nama varian Omicron dalam rapat pada Jumat pekan lalu. Dalam rapat itu, WHO juga memasukkan Omicron dalam kategori variant of concern.
Sebelumnya, WHO juga memasukkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta ke dalam kategori variant of concern yang lebih mengkhawatirkan ketimbang jenis lain.
Sementara itu, varian Lambda, Mu, dan enam lainnya masuk dalam kategori variant of interest yang biasanya tak lebih mengkhawatirkan.
(has/has)