Menpora Ungkap Keresahan Jokowi Soal Prestasi Atlet Indonesia


Jakarta, Indonesia —

Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainudin Amali membeberkan curhatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait prestasi Indonesia di bidang olahraga. Menurut Zainudin Amali, hal itu disebabkan karena Indonesia belum memiliki desain pencarian bakat yang baik.

Hal itu ia sampaikan usai menghadiri acara sosialisasi Desain Besar Olah Raga Nasional (DBON) di The Sunan Hotel, Solo, Minggu (28/11).

“Dilihat dari apa yang disampaikan Bapak Presiden. Tidak masuk di akal, penduduk 270 juta lebih tetapi kita kesulitan mencari talenta. Kita kesulitan mencari bibit-bibit yang berbakat,” kata Zainudin Amali.

Zainudin Amali yakin sebenarnya banyak bakat-bakat terpendam yang tersebar di tanah air. Hanya saja, Pemerintah belum memiliki desain untuk mencari bakat-bakat tersebut.

“Bakat-bakat ini banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tetapi belum ada desain pencarian bakat, setelah itu kita apakan dia, dan lain sebagainya,” kata Zainudin Amali.

DBON diharapkan dapat menjawab kebutuhan Indonesia dalam hal menyaring calon-calon atlet yang mampu bersaing di kancah internasional. DBON sendiri dituangkan dalam Peraturan Presiden No 86 tahun 2021.

“Itulah jawaban dari perintah pak presiden tadi,” kata Zainudin Amali.

Dalam DBON disebutkan Indonesia nantinya akan berkonsentrasi pada 14 cabang olahraga (cabor) unggulan untuk pencarian bakat. Amali menyebutkan cabor unggulan tersebut mengandalkan teknik, akurasi, dan sejarah prestasi Indonesia.

“Pak Presiden mau kita fokus. Jangan semua digarap kemudian nggak ada hasilnya,” kata Zainudin Amali.

Zainudin Amali mencontohkan, Jamaika yang berhasil menduduki peringkat 21 di Olimpiade 2020. Jauh meninggalkan Indonesia di peringkat 55. Padahal, secara ekonomi, Jamaika jauh di bawah Indonesia.

“Jamaika itu peringkat dunianya di atas kita. Dia konsentrasi di atletik. Dia dapat 3 emas saja sudah bisa. Itu yang dimaksud oleh Pak Presiden, kita fokus,” katanya.




Banner Testimoni

Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho yang juga menghadiri acara tersebut menambahkan DBON diharapkan dapat menjawab kesejahteraan atlet yang memasuki masa pensiun.

“Selama ini atlet kita saat berjaya luar biasa tetapi, setelahnya banyak yang masa depannya tidak begitu baik,” kata Jamal.

“Saya berharap untuk atlet ada pensiunannya. Purna tugas seperti PNS,” katanya.

[Gambas:Video ]

(rhr)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *