Pengemudi Lawan Arus di Tol Sudah Tak Boleh Berkendara 2 Tahun
Polisi mengungkapkan bahwa pengemudi mobil Mercedes-Benz E300 inisial MSD (66) yang melaju melawan arus di jalan Tol JORR arah Rorotan menuju Cikunir sudah tak boleh berkendara sejak dua tahun terakhir.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan bahwa MSD tak lagi boleh mengemudi sebab penyakit demensia yang dideritanya semakin parah.
“Enggak boleh membawa mobil lagi sejak dua tahun terakhir ini semenjak kondisi makin parah, sudah dilarang nyetir, dilarang ke mana-mana, harus didampingi,” kata Argo saat dihubungi, Senin (29/11).
Diungkapkan Argo, sehari-harinya MSD selalu didampingi oleh seorang pengasuh. Namun, pengasuh itu hanya bertugas pada hari Senin hingga Jumat.
Saat kejadian, MSD berada seorang diri di rumahnya karena adiknya sedang tidak berada di rumahnya. Lalu, kala itu, MSD yang merupakan pensiunan PNS merasa bahwa dirinya harus berangkat kerja hingga akhirnya dia pun mengemudikan mobil.
“Jadi perasaan dia lagi mau berangkat kerja, saya mau kerja. Kan dia pensiunan PNS yang bersangkutan,” ucap Argo.
Di sisi lain, Argo menuturkan bahwa hasil penyelidikan terbaru kendaraan yang dikemudikan MSD bukan memutar arah di tengah ruas jalan tol. Namun, MSD sudah melawan arus dari exit tol.
“Informasi dari petugas itu yang bersangkutan masuk tolnya itu melawan arah dari Tol Bintara. Jadi masuknya dari exit tol, bukannya di dalam tol nyeberang jalan. Tapi ini mau saya mintakan dengan CCTV sementara sedang dicari,” tuturnya.
Sebelumnya, seorang pengemudi mobil Mercedes-Benz E300 berinisial MSD (66) nekat melaju melawan arus di KM 53.600 jalan tol JORR arah Rorotan menuju Cikunir pada Sabtu (27/11) Pukul 17.00 WIB.
Akibatnya, mobil tersebut menabrak dua mobil lain dari arah berlawanan. Selain itu, satu orang terluka akibat peristiwa ini.
Dari hasil pemeriksaan, pengemudi diduga mengidap demensia atau penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
“Dugaan dari informasi awal, yang bersangkutan ini dalam kondisi demensia,” kata Argo saat dikonfirmasi Indonesia.com, Minggu (28/11).
(dis/wis)
