Anies Sindir UMP di Demo KSPI, Massa Buruh ‘Nyeletuk’ Presiden



Jakarta, Indonesia —

Massa aksi buruh dari Perwakilan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (Perda KSPI), yang adalah bagian pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019, mengeluarkan celetukan “presiden” saat ditemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ratusan massa buruh Perda KSPI itu sebelumnya menunggu kedatangan Anies selama berjam-jam untuk mendemo soal upah minimum provinsi (UMP), Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11).

Berdasarkan pantauan Indonesia.com, Anies kemudian keluar bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan buruh. Ia bergabung ke tengah-tengah massa. Beberapa pengawal Gubernur dan massa aksi tampak saling berdesak-desakan.

Ketua Perda KSPI DKI Jakarta, Winarso lantas mengkondisikan massa aksi dan mengumumkan Anies telah berada di tengah-tengah massa. Saat itu, salah seroang massa aksi menyela dan berteriak kata presiden.

“Teman-teman saat ini di tengah-tengah kita telah ada…,” kata Winarso di depan Balaikota DKI Jakarta, Senin (29/11)

“Presiden, presiden,” teriak salah seorang massa aksi.

Winarso lantas meminta agar massa diam dan kondusif. Winarso lantas mengatakan bahwa Anies merupakan sosok yang memikirkan bagaimana Jakarta maju dan warganya bahagia siang dam malam.

“Alhamdulillah telah hadir di tengah-tengah kita seorang tokoh yang siap siang dan malamnya selalu berpikir bagaimana maju kotanya, bahagia warganya,” kata Winarso.

Setelah itu, Anies lantas menyapa buruh dengan dan menjelaskan besaran kenaikan upah DKI Jakarta yang menurutnya terlalu kecil dibanding kenaikan upah pada tahun sebelumnya.

“Di Jakarta hanya mengalami kenaikan sebesar Rp38 ribu. Kami melihat angka ini adalah angka yang amat kecil dibanding tahun tahun sebelumnya,” kata Anies.

Sebelumnya, ratusan buruh yang tergabung dalam Perwakilan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) DKI Jakarta menggeruduk Balaikota dan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui mereka. Mereka memadati Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Melalui mobil komando, seorang orator mendesak Anies agar mencabut Surat Keputusan (SK) Gubernur yang menetapkan besaran upah DKI Jakarta 2022.

“Cabut SK tentang UMP,” kata orator tersebut di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11).

Mereka mengancam akan bertahan di depan kantor Balai Kota DKI Jakarta hingga malam jika Anies Baswedan tidak menemui mereka. Mereka menyatakan menunggu iktikad baik dari Anies. Orator lainnya bahkan menyatakan akan menutup Jalan Medan Merdeka Selatan.

“Kami akan bertahan sampai malam sampai Gubernur Anies Baswedan menemui kami,” tuturnya.

Sementara, sebanyak 1.499 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demo buruh di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11) hari ini.

“1.499 personil gabungan TNI, Polri dan Pemda DKI,” kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto saat dikonfirmasi, Senin (29/11).

Sebelum ini, Anies juga sempat menerima teriakan “Presiden” saat menemui demonstran dari Federasi Serikat Pekerja (FSP) Logam Elektronik Mesin (LEM) Serkat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), di depan Balai Kota Jakarta, Kamis (18/11).

“Hidup Presiden Indonesia,” teriak para buruh. “Terima kasih presiden Republik Indonesia Anies Baswedan!” seru yang lain.

Diketahui, KSPI mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2019, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/2018), atau bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional alias May Day.

Jika Prabowo tak ‘nyapres’ lagi, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, berpendapat pencoblosnya cenderung lebih memilih Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dibandingkan Anies pada Pilpres 2024.

“Hasilnya hampir 96 persen pemilih Prabowo, lebih memilih Sandiaga Uno. Basis pemilihnya mulai berdenyut kembali di berbagai tempat,” kata Adi, berdasarkan survei Politika Research and Consulting (PRC), Senin (22/11).

(iam/arh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *