95 Persen Orang RI Rela Nonton Iklan Demi OTT Gratis
Sebuah survei kepada pasar masyarakat Indonesia mencatat 95 persen orang rela menonton iklan demi menyaksikan konten layanan streaming TV (OTT) Gratis.
Survei yang dilakukan oleh The Trade Desk dan Kantar itu menyatakan bahwa 9 dari 10 bersedia menerima dua atau lebih iklan per jam demi konten gratis.
Hal itu menjadikan konsumen Indonesia salah satu yang paling toleran terhadap iklan di Asia Tenggara.
“Ini menjadi berita yang baik untuk para pengiklan karena berdasarkan penelitian The Trade Desk dan Kantar, 95 persen penonton OTT bersedia untuk menonton iklan demi menonton konten secara gratis,” ujar The Trade Desk lewat keterangan tertulis yang diterima Indonesia.com, Senin (29/11).
Dengan demikian banyaknya peluang menonton iklan ini membuka kesempatan yang besar bagi para pengiklan untuk mencapai tujuan kampanye mereka.
Pihaknya mengatakan bahwa saat ini OTT telah menyediakan penempatan iklan yang baru, menggabungkan kualitas konten televisi yang menarik perhatian dengan kemampuan targeting yang sangat tinggi dari saluran digital.
Kini ada lebih dari 66 juta penonton OTT di Indonesia yang rata-rata menyaksikan 3 miliar jam konten OTT setiap bulannya.
Hal itu disebut menjadi peluang signifikan bagi pengiklan untuk menjadikan OTT sebagai salah satu kanal yang berkembang pesat untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Pihaknya kemudian menjelaskan bahwa kenyataan yang terjadi di Indonesia saat ini terbatasnya jumlah pengguna OTT, yang bersedia membayar untuk langganan platform OTT.
“Perlu diperhatikan bahwa kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah sangat terbatasnya jumlah orang yang bersedia membayar untuk berlangganan platform OTT,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan secara spesifik, konsumen Indonesia lebih cepat mengadopsi layanan TV streaming (yang dikenal juga sebagai over-the-top atau OTT) dibandingkan konsumen di negara lainnya.
Sebagai informasi layanan OTT memungkinkan penonton melakukan streaming konten video profesional dengan koneksi internet dari beragam perangkat termasukSmart TV, komputer pribadi, atau smartphone.
Florencia Eka, Country Manager Indonesia The Trade Desk menyebut sejak tahun lalu pengiklan di Indonesia meningkatkan anggaran digital marketing di platform OTT.
“Tahun lalu, kita telah melihat bagaimana pengiklan Indonesia semakin meningkatkan anggaran digital marketing mereka di platform OTT, dikarenakan lonjakan jumlah penonton OTT,” ujar Florencia.
Di samping itu menurut Florencia hal penting untuk diingat adalah penonton menyaksikan konten di lebih dari satu platform OTT.
(can/fjr)