Kisah Terjal Warga Bali Sulit Akses Air Bersih
Pulau Dewata, Bali menjadi destinasi wisata favorit nusantara dan mancanegara. Hanya saja, di balik hiruk-pikuk dan keindahan yang memikat wisatawan, masih banyak warga yang tidak mudah mendapatkan air bersih.
Desa Wanagiri salah satunya. Tokoh masyarakat Desa Wanagiri, Nyoman Widiada mengatakan bahwa kondisi desanya kerap kekurangan air bersih karena sulitnya akses menjangkau air bersih.
“Untuk memenuhi kebutuhan air bersih harus memanfaatkan air Danau Buyan. Airnya kita tarik dengan mesin pompa dan bensin dengan biaya masing-masing,” jelas Nyoman beberapa waktu lalu.
Untuk mendapatkan air bersih, lanjut Nyoman, warga Desa Wanagiri harus naik-turun gunung untuk digunakan sehari-hari.
“Air bersih ini tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja, tapi juga digunakan untuk minum, mandi, memasak, serta kebutuhan warga yang bekerja sebagai petani dan peternak.”
“Karena jarak tempuh yang terlalu jauh dan medan berat, masyarakat akhirnya rela membeli air galon setiap hari demi memenuhi kebutuhan air mereka,” imbuhnya.
Tidak Hanya Satu Desa
Ternyata, masih ada beberapa desa lain yang mengalami kekurangan air bersih selain Desa Wanagiri. Yakni Desa Rendang, Penglumbaran, Tampaksiring, serta Desa Tembeling yang kondisinya serupa.
Kelima titik ini berlokasi di Kecamatan Rendang-Karang Asem, Kecamatan Susut-Bangli, Kecamatan Tampaksiring-Gianyar, dan Kecamatan Nusa Penida-Klungkung.
Kondisi Desa Rendang kesulitan memperoleh air bersih dikarenakan minimnya sumber air dan lokasi berada di atas ketinggian dan tanah kering.
Kondisi ini membuat warga harus naik-turun dan melewati jalan berkelok, serta membawa beban air ke rumah menjadi tantangan tersendiri bagi warga Desa Rendang.
Lain lagi di Desa Penglumbaran. Menurut riset IDEP Foundation atau Yayasan IDEP Selaras Alam, muka air tanah di beberapa wilayah di Bali, terutama di selatan, telah mengalami penurunan hingga lebih dari 50 meter dalam waktu kurang dari 10 tahun.
Kekurangan air bersih di Desa Tampaksiring juga sangat berdampak bagi para petani. Rata-rata sumber mata air berada di bawah persawahan.
Salah satu daerah yang bisa dibilang cukup beruntung adalah Desa Tembeling. Mereka mempunyai sumber air namun jaraknya yang jauh dari permukiman warga menyulitkan karena harus menuruni ratusan anak tangga untuk mengambil air.
Air Bersih untuk Tanah Dewata
Melihat kondisi tersebut, Shopee menggandeng Komando Daerah Militer (Kodam) IX UDAYANA menginisiasi pembangunan pompa air untuk masyarakat Bali di lima desa pada Juli 2021.
Dukungan ini adalah bagian dari program ‘Shopee untuk Negeri’ untuk membantu masyarakat setempat mendapat bantuan akses air bersih. Kegiatan ini akan membantu total hampir 1.800 kepala keluarga mendapatkan akses air bersih.
Setelah adanya pompa air bersih ini, Nyoman menyampaikan antusiasme masyarakat terhadap pompa hidram ini karena telah mengubah kondisi masyarakat Desa Wanagiri.
“Masyarakat merasa terbantu karena sekarang tidak lagi kesusahan mendapatkan air bersih. Dari segi ekonomi juga sangat terbantu karena tidak harus mengeluarkan uang untuk membeli air galon setiap hari,” jelasnya.
Ia pun berharap kepada masyarakat Desa Wanagiri juga merawat bersama-sama pompa hidram agar dapat terus menjadi sumber air bersih bagi warga sekitar.
“Pompa hidram harus terus dijaga secara mandiri meskipun awalnya masih membutuhkan bantuan TNI untuk merawatnya. Terima kasih juga buat Shopee yang sudah bikin akses air bersih jadi mudah,” ujar Nyoman.
(fef)