Kemenhub Belum Siap Tanggap Darurat Kebakaran Kendaraan Listrik



Jakarta, Indonesia —

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan belum siap menanggapi situasi darurat kendaraan listrik. Hal teknis mengenai hal tersebut dikatakan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, Mohammad Risal Wasal, belum siap.

“Kami belum siap tanggap darurat terhadap kendaraan listrik, itu yang belum kita siapkan,” kata Risal dalam diskusi di pameran kendaraan listrik IEMS 2021, dikutip Selasa (30/11).

Populasi kendaraan listrik terus meningkat di Indonesia, kata dia hal ini juga harus diimbangi pengembangan soal keselamatan. Ia turut menyebut beberapa situasi darurat yang mungkin akan dialami kendaraan listrik.

Pertama jika kendaraan listrik seperti bus mengalami kebakaran, atau bisa juga terjadi kebocoran listrik.

“Bus listrik kalau kebakar atau ada bocor listrik seperti apa, tiba-tiba melalui banjir, maksimum tinggi air gimana, kami belum punya tangap darurat itu,” kata dia.

Melihat hal tersebut, ia mengatakan dibutuhkan sinergi antar pemangku kepentingan sampai ke para peneliti. Sehingga semua permasalahan penting pada mobil listrik, terutama utusan keselamatan, terjawab.

“Makanya kita harus punya sinergi tingkat tinggi,” kata dia.

Sementara itu Perekayasa Balai Besar Teknologi Konversi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Oo Abdul Rosyid mengakui kendaraan listrik dengan komponen utama baterai lithium memiliki unsur senyawa bahaya lantaran sensitif terhadap tegangan dari peralatan maupun temperatur suhu sekitar.

Rosyid menjelaskan pada satu paket baterai kendaraan listrik, itu membutuhkan ratusan hingga ribuan sel. Jumlah ini berbeda dengan kebutuhan listrik pada mobil konvensional karena penggerak utamanya ada mesin berbahan bakar.

Pada sisi lain ribuan sel yang dijadikan satu paket baterai itu memiliki keterkaitan satu sama lain. Sehingga jika ada satu sel bermasalah otomatis akan menjalar ke semua sel baterai.

Hal ini yang kemudian menjadi potensi bahaya dari kendaraan listrik yaitu terjadi kebakaran atau bahkan sampai meledak.

“Contoh Tesla Model S ini 7.000 sel, motor listrik Gesits 100 sel digabungkan seri dan paralel. Ya kalau satu sel bermasalah akan bermasalah semua. Satu misalkan kena ya semua akan meledak, semua akan saling berantai. Makanya di sini perlu antisipasi,” kata Rosyid.

(ryh/fea)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *