Putin Ancam Akan Membalas jika NATO Pakai Hipersonik di Ukraina



Jakarta, Indonesia —

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengancam akan membalas jika NATO bertindak melewati batas dalam membantu memperkuat pertahanan Ukraina, apalagi sampai mengerahkan senjata hipersonik.

“Jika sistem serang muncul di Ukraina, waktu terbang ke Moskow hanya 7-10 menit, dan hanya lima menit jika senjata hipersonik dikerahkan. Bayangkan saja,” ujar Putin, seperti dikutip Reuters.

Ia kemudian berkata, “Apa yang harus kami lakukan jika skenario itu terjadi? Kami lantas harus menciptakan sesuatu yang mirip dengan ancaman mereka. Kami bisa melakukan itu sekarang.”

Putin kemudian memamerkan bahwa Rusia baru saja berhasil menguji coba rudal hipersonik dengan jam terbang lima menit dengan laju sembilan kali kecepatan cahaya.

Ia mengaku heran NATO selalu mengabaikan peringatan Rusia agar tak memperluas penguatan infrastruktur militer di berbagai kawasan, seperti penerjunan pasukan di Polandia dan pengerahan sistem pertahanan rudal Aegis Ashore di Rumania.

Putin menegaskan bahwa ia tak mau lagi melihat pengerahan sistem MK41 itu. Sejak lama, Rusia memang sudah protes karena MK41 itu dapat digunakan untuk meluncurkan rudal Tomahawk.

“Menciptakan ancaman semacam itu [di Ukraina] adalah batasan yang tak boleh dilewati bagi kami. Saya harap tidak sampai begitu. Saya harap kita bisa memakai akal sehat sehingga negara dan dunia bisa damai,” ucap Putin.

Di sisi lain, NATO mengancam Rusia akan membayar mahal jika melakukan kekerasan terhadap Ukraina.

“Bakal ada harga tinggi yang harus dibayar Rusia jika mereka sekali lagi memutuskan menggunakan kekerasan untuk menghalangi kemerdekaan Ukraina,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, Selasa (30/11).

“Kami memiliki pilihan berbeda dan kami telah menunjukkannya selama bertahun-tahun, sebagai reaksi terhadap penggunaan kekuatan militer Rusia terhadap Ukraina sebelumnya, bahwa kami dapat mempertahankan sanksi ekonomi dan keuangan yang berat, sanksi politik.”

Rusia memang terus dihujani kecaman setelah mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 lalu. Sejak saat itu, NATO memperkuat dukungannya untuk Ukraina.

(has)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *