Novel Baswedan Ungkap Alasan Ikut Audit Dugaan Bisnis PCR Luhut



Jakarta, Indonesia —

Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan mengungkapkan bahwa mengaudit dugaan bisnis tes PCR yang melibatkan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) merupakan kesempatan baik.

Novel menganggap tes PCR merupakan kebutuhan penting setiap warga di masa pandemi Covid-19. Jika ada permainan yang menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu, lanjut dia, maka penting untuk diusut tuntas.

“Tentunya karena semangat kita untuk memperbaiki segala permasalahan ini, termasuk juga kita berkeinginan agar orang-orang yang bermain saat negara sedang [dilanda] bencana pandemi Covid-19, menimpa seluruh dunia dan mereka tidak peduli hak asasi manusia, maka sangat wajar ini harus diusut tuntas,” ujar Novel dalam akun Youtubenya dikutip Rabu (1/12).

Novel mengaku ingin memberikan sumbangsih kepada negara untuk membantu mengaudit dugaan bisnis tes PCR yang berkaitan erat dengan kepentingan kemanusiaan. Terlebih, ia merasa mempunyai kemampuan di bidang tersebut.

“Saya berkeinginan untuk ikut berikan sumbangsih untuk bisa sama-sama mengusut masalah ini. Ke depannya negara tidak boleh diam dan permasalahan ini harus diusut tuntas hingga bila ada kerugian negara harus ditarik kembali,” ucap Novel.

“Dan semua orang yang berlaku jahat dengan mengambil keuntungan ini harus dimintakan pertanggungjawaban,” sambungnya.

Menurut Novel, jika PT GSI diaudit, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dapat diungkap dan lebih jauh dapat diusut. Dia yakin audit merupakan pintu utama membuka persoalan tersebut.

“Oleh karena itu, ketika saya diberi tahu oleh rekan-rekan bahwa ada pak Luhut di sana dengan terbuka mempersilakan untuk diaudit, saya kira ini suatu kesempatan yang baik. Kita ingin siapa pun yang diduga bermain dalam permainan itu diungkap; diusut,” terang Novel.

“Dan ketika ada satu perusahaan yang ada kaitannya dan kemudian membuka diri untuk diaudit, saya kira itu akan jadi pintu untuk membuka secara keseluruhan,” sambung mantan anggota Polri itu.

Sebagai informasi, PT GSI diduga terkait dengan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan lewat PT Toba Bumi Energi dan Menteri BUMN Erick Thohir melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri yang dipimpin saudaranya Boy Thohir. Luhut mengklaim tak mendapat untung dalam bisnis tes PCR PT GSI.

Sementara itu, juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, mempersilakan Novel untuk mengaudit PT GSI.

“Silakan saja untuk audit ajukan permohonan ke PT GSI. Toba Sejahtera hanya pemilik saham minoritas di kewirausahaan sosial itu, namun dari Pak Luhut tidak ada keberatan untuk audit dimaksud,” kata Jodi kepada Indonesia.com, Selasa (30/11).

(ryn/bmw)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *