Hanya Boleh Satu Jam, Demo HUT OPM di Ambon Ricuh
Aksi unjuk rasa 1 Desember memperingati hari puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Ambon, Maluku berlangsung ricuh di depan Gong Perdamaian Dunia, Ambon Maluku, Rabu (1/12)
Pantauan Indonesia.com, mulanya sekitar 24 mahasiswa Papua menggelar aksi unjuk rasa di Depan Gong Perdamaian Funia, Kota Ambon, Maluku pukul 10.00 WIT.
Aksi unjuk rasa HUT OPM itu sempat mendapat izin aparat kepolisian. Namun hanya diberikan waktu aksi hanya satu jam saja. Mereka membentangkan spanduk bertulisan Peringatan 60 Tahu Deklarasi Kemerdekaan West Papua.
Ada beberapa aspirasi lain yang disampaikan yakni Demiliterasi, Cabut Perpanjangan Otsus serta Tolak Lumbung Ikan Nasional dan Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
Sejumlah anggota Polresta Ambon yang mengawal aksi 1 Desember HUT OPM lalu meminta mahasiswa untuk membubarkan diri usai waktu yang diberikan telah habis.
Namun, demonstran menolak permintaan polisi soal menyudahi aksi tersebut. Mereka tetap menyuarakan aspirasinya. Kericuhan pun terjadi. Sejumlah polisi berpakaian preman menarik seorang massa aksi yang bukan warga Papua.
Massa lantas memberikan perlindungan terhadap rekan mereka. Di sisi lain, anggota kepolisian tetap berusaha menarik seseorang yang ikut demonstrasi tersebut.
Hingga kemudian, massa berhasil mengevakuasi rekan mereka ke dalam mobil angkutan umum. Namun, anggota kepolisian berpakaian bebas kembali menariknya.
Massa lalu berupaya menyelamatkan rekannya. Setelah ditarik keluar dari mobil angkutan umum, seorang yang menjadi incaran aparat lalu berlari menjauhi lokasi.
Ada beberapa orang yang memukulinya. Namun, kepolisian mengklaim warga yang melakukan pemukulan.
“Ada empat orang bukan warga Papua ikut aksi demo, tadi yang pukul itu warga,” kata seorang intel dari Polsek Sirimau, Rabu (1/12).
Sejauh ini, massa berhasil mengamankan rekan mereka dari aparat kepolisian.
(sai/bmw)