Kemenkes Ungkap Kendala Capaian Vaksinasi di Maluku Rendah
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap kendala vaksinasi Covid-19 di Maluku terendah di seluruh Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan kondisi geografis Maluku yang merupakan wilayah kepulauan membuat distribusi vaksin Covid-19 ke masyarakat terhambat.
Siti memastikan pihaknya berupaya membantu Pemerintah Provinsi Maluku agar capaian vaksinasi pada akhir tahun sesuai target, setidaknya 80 persen untuk pemberian dosis pertama.
“Dengan tantangan kalau seperti di Maluku yang kepulauan pasti akan mengalami kendala untuk vaksin mencapai masyarakat dengan cepat,” kata Nadia kepada Indonesia.com, Rabu (1/12).
Nadia juga mengklaim bakal terus menggenjot capaian vaksinasi untuk daerah lainnya guna mengejar target sesuai level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kabupaten/kota perlu memenuhi sejumlah syarat dalam menerapkan PPKM berlevel.
Pada PPKM level 1 misalnya, daerah harus setidaknya memiliki angka kasus konfirmasi positif Covid-19 kurang dari 20 orang per 100 ribu penduduk per pekan. Rawat inap di rumah sakit kurang dari 5 orang per 100 ribu penduduk.
Kemudian, kasus kematian kurang dari 1 orang per 100 ribu penduduk, serta vaksinasi yang mampu mencapai 70 persen dari target vaksinasi, serta setidaknya 60 persen penyuntikan vaksin bagi warga lansia.
“Ini kan kita dosis satu sudah 65 persen ya, jadi kita sudah mulai masuk ke daerah-daerah rural memang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan pihaknya terus menyosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19 ke masyarakat. Berdasarkan hasil survei, katanya, sebanyak 7 persen warga tidak ingin divaksinasi, dan 15 persen warga masih ragu-ragu untuk disuntik vaksin.
Menurut Nadia, pihaknya telah menggandeng banyak pihak mulai dari instansi pemerintah dan aparat, pihak swasta, hingga tokoh masyarakat. Pemerintah terus berupaya menggenjot vaksinasi ke kelompok warga lanjut usia (lansia), yang saat ini paling rendah dibandingkan kategori sasaran vaksinasi lainnya.
“Yang pertama melibatkan tokoh agama setempat atau lokal, imam masjid, pendeta ya. Dan yang kedua vaksinasi door to door di mana kepala desa dan lurah mendata lansia di wilayahnya, lalu melakukan vaksinasi door to door,” ujarnya.
Maluku tercatat menjadi provinsi dengan capaian vaksinasi Covid-19 dua dosis terendah di antara 33 provinsi lainnya di Indonesia. Data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maluku baru menyentuh 20,92 persen dari sasaran vaksinasi provinsi.
Bila dirinci, capaian vaksinasi dosis kedua di Maluku baru mencapai 296.554 dosis dari target 1.417.690 warga yang berusia 12 tahun ke atas.
Sedangkan provinsi kedua dengan capaian vaksinasi Covid-19 lengkap terendah setelah Maluku adalah Aceh dengan persentase capaian 21,08 persen. Dilanjutkan Maluku Utara dengan 23,9 persen warga yang baru menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Sementara kebalikannya, tiga provinsi yang tercatat paling tinggi melakukan vaksinasi dua dosis kepada warganya adalah DKI Jakarta yang sudah melampaui target, yakni 110,01 persen. Dilanjutkan dengan Bali dengan capaian dosis dua sebesar 89,19 persen dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 85,19 persen.
(khr/fra)