Covid Afsel Naik Dua Kali Lipat dalam Sehari kala Geger Omicron
Afrika Selatan mencatat kenaikan kasus harian Covid-19 dua kali lipat dalam 24 jam hingga Rabu (1/12) di tengah kemunculan virus corona varian Omicron.
Berdasarkan data resmi yang dikutip Associated Press, kasus Covid-19 di Afrika Selatan naik dari 4.373 pada Selasa (30/12) ke angka 8.561 pada Rabu.
Dengan laporan ini, positivity rate di Afsel naik menjadi 16,5 persen dari semula 1 persen pada awal November lalu.
Para ilmuwan di Afsel mengatakan bahwa negaranya memang sudah bersiap mengalami lonjakan pesat kasus Covid-19 usai mendeteksi varian Omicron pekan lalu.
“Ada kemungkinan kami betul-betul mengalami dua kali lipat atau tiga kali lipat kasus seiring waktu berjalan,” ujar virologi regional untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Nicksy Gumede-Moeletsi.
Peningkatan kasus juga sejalan dengan kenaikan rawat inap pasien Covid-19 di rumah sakit. Namun, sejauh ini RS masih bisa mengendalikan.
Meski demikian, para ahli menilai terlalu dini menyebut varian Omicron menjadi pemicu lonjakan kasus Covid-19 di Afsel, walaupun sangat memungkinkan.
Gumede-Moeletsi mengatakan, sejumlah laboratorium di Afrika Selatan dan Botswana bergegas melakukan pengurutan genom guna mempelajari kasus Omicron.
Hal tersebut termasuk untuk melihat apakah varian ini memiliki tingkat penularan yang signifikan, menyebabkan penyakit serius, atau kebal vaksin.
“Data yang kami miliki saat ini masih sangat terbatas. Jadi masih banyak lagi ciri-ciri tambahan dari virus, sehingga para peneliti sibuk mempelajarinya,” ucap Gumede-Moeletsi.
Para peneliti, lanjutnya, juga perlu mencari tahu vaksin yang ada saat ini masih efektif untuk melawan varian tersebut atau tidak.
Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afsel mencatat, 74 persen dari genom virus yang diurutkan pada November terdeteksi sebagai varian Omicron.
Sejauh ini, varian tersebut sudah menyebar di lima provinsi di Afrika Selatan.
Gelombang peningkatan kasus di Afsel bukan kali pertama. Pada Juni-Juli lalu, Covid-19 di negara ini mencapai lebih 20 ribu kasus per hari. Laju penularan yang signifikan itu dipicu varian Delta, yang disebut lebih mudah menular.
(isa/has)