Sumur Resapan Dihapus, DKI Pastikan Banyak Program Lain



Jakarta, Indonesia —

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa upaya pengendalian banjir di Ibu Kota tidak hanya sumur resapan, tetapi juga ada program lain yang dilakukan.

Riza menyampaikan itu merespons penghapusan anggaran untuk program sumur resapan dalam APBD DKI Jakarta tahun 2022.

“Program pengendalian banjir macam-macam, tidak hanya sumur resapan ya. Ada program pengerukan, pembuatan waduk, embung, situ, pengadaan pompa mobil, pompa statis, polder, tanggul, jadi banyak sekali,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/12) malam.

Riza menjelaskan Pemprov DKI Jakarta tidak lepas tangan dalam menanggulangi banjir hanya karena menghapus anggaran untuk sumur resapan. Upaya lain tetap dilakukan.

Penghapusan anggaran sumur resapan itu juga didasari kesepakatan semua pihak terkait.

“Ada tidaknya program sumur resapan tahun depan itu sudah sesuai dengan kesepakatan dan anggaran yang ada,” katanya.

Riza lalu memastikan program sumur resapan tahun ini tetap berjalan. Pembuatan sumur tetap dilakukan karena sudah dianggarkan dalam APBD sebelumnya.

“Kan anggarannya sudah ada, sudah ada, sudah ditenderkan pake e-catalog, sudah ditunjuk, tinggal proses pelaksanaan, penyedia kan sedang melaksanakan sampai akhir selesai,” ujarnya.

Anggaran untuk program sumur resapan di Jakarta dihapus dari APBD DKI Jakarta 2022. Pembangunan sumur resapan diketahui merupakan salah satu upaya untuk menangani banjir di Ibu Kota.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mengatakan awalnya anggaran untuk program itu diusulkan sekitar Rp300 miliar. Pada rapat komisi, anggaran sumur resapan dipangkas menjadi sekitar Rp120 miliar.

Lalu, di rapat badan anggaran (Banggar) pada pekan lalu, anggaran itu disepakati untuk dinolkan.

“Dinolkan dari forum banggar kemarin. Kalau di komisi kan kita sudah kurangi jadi Rp120 M. Kalau di (rapat) banggar besar, kesepakatan terakhir akhirnya dinolkan,” kata Nova saat dihubungi, Rabu (1/12).

Diketahui, sumur resapan yang dibangun Pemprov DKI Jakarta juga sempat menuai kritik dari masyarakat. Ada keluhan sumur resapan membuat jalan menjadi retak. Selain itu, pembuatan yang tidak rapi di bagian tepi membuat pengendara harus lebih ke tengah jalan.

Forum Warga Jakarta Kota pernah mengkritik program sumur resapan yang dibangun dekat Banjir Kanal Timur (BKT). Forum warga merasa aneh, karena BKT dibangun untuk menampung air. Seharusnya tidak perlu lagi ada sumur resapan di dekat BKT.

Pemprov DKI Jakarta dinilai hanya perlu memperbaiki saluran, agar air dari jalan raya bisa lancar masuk ke BKT dan tidak ada genangan.

(yoa/bmw)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *