Penjualan Hyundai dan Toyota Alami Masa Sulit Akhir 2021
Sejumlah pabrikan otomotif mengalami masa sulit menjelang tutup tahun 2021. Hal tersebut diungkap dua raksasa otomotif, yaitu asal JepangĀ Toyota dan Korea Selatan, yakni Hyundai.
Toyota Motor Corporation (Toyota, Daihatsu, Hino) disepanjang Oktober 2021 melaporkan bila penjualan global mencapai 735.980 unit, atau 20,7 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
Toyota juga mengalami gangguan suplai suku cadang akibat dampak penyebaran corona (Covid-19). Hal ini berimbas menurunkan produksi dan penjualan.
“Kami terus memantau dengan cermat penyebaran Covid-19 dan tren kekurangan pasokan suku cadang,” tulis Toyota dalam pernyataan resminya, dikutip Kamis (2/11).
Sementara Hyundai, untuk periode yang sama mengalami penyusutan penjualan hingga 17,1 persen menjadi 312.602 unit.
Dalam laman resminya, Hyundai menyebut hanya menjual 250.531 unit di luar Korea atau turun 18,4 persen dari tahun sebelumnya. Namun begitu diakui perusahaan ada peningkatan penjualan di pasar Eropa.
Hyundai mengakui bila kondisi ini diakibatkan gangguan pasokan suku cadang semikonduktor global dan dampak Covid-19.
Di sisi lain, penjualan Hyundai di Korea Selatan turun 11,4 persen menjadi 62.071 unit.
Kendati demikian, Hyundai mengaku berbagai model SUV dan merek mewah Genesis menciptakan momentum penjualan baik dengan 31.862 unit terjual di pasar dalam negeri.
Sedangkan Kia yang tergabung dalam Hyundai Group melaporkan penjualan melemah pada November dengan 222.232 unit secara global atau turun 13,3 persen. Sementara di Korea, penjualan menjadi 46.042 unit atau turun 8,9 persen dari November 2020.
(ryh/mik)