Abdi Tunggal, Legenda PSM Makassar yang Tutup Usia
Jakarta, Indonesia —
Kabar duka cita datang dari PSM Makassar setelah legenda mereka Abdi Tunggal meninggal meninggal dunia di usia 72 tahun. Berikut profil Abdi Tunggal.
Nama Abdi Tunggal tak bisa dipisahkan dari sejarah panjang PSM Makassar. Ia pernah jadi pemain hingga pengurus klub berjulukan Juku Eja tersebut.
Abdi lahir di Makassar pada 13 Desember 1952. Semasa aktif bermain, ia dikenal sebagai winger eksplosif yang selalu jadi tulang punggung PSM Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdi aktif bermain untuk PSM sejak era 1970-an hingga 1980-an. Pemain jebolan Diklat Salatiga itu kerap bermain sebagai penyerang, utamanya sayap, yang juga jadi langganan Timnas Indonesia era 70-an.
Ia memutuskan gantung sepatu pada tahun 1986 saat menginjak usia 34 tahun. Meski begitu, Abdi tak pernah benar-benar meninggalkan dunia sepak bola.
Setelah pensiun, ia melanjutkan kiprahnya sebagai pelatih PSM junior dan sempat mengantar tim muda Juku Eja menjadi runner-up dalam turnamen Habibie Cup.
Seolah tak rela lepas dari PSM, Abdi mencicipi berbagai posisi penting di klub yang melambungkan namanya itu.
Abdi pernah dipercaya menjadi penasihat teknis PSM dari tahun 2009 hingga 2015. Dalam rentang waktu itu, ia mendampingi enam pelatih kepala degan karakter berbeda.
Ia pernah bekerja sama dengan Hanafing, Tumpak Sihite, Robert Rene Alberts, Petar Segrt, Jorg Steinburnner hingga Rudi Keltjes.
Tugasnya adalah memberi masukan dalam perekrutan pemain, skema permainan, dan strategi bertanding. Namun, keputusan akhir tetap berpulang di tangan pelatih kepala.
|
|
Abdi juga pernah membina tunas muda PSM. Ia membawa tim junior PSM menjadi runner up Habibie Cup, dan melahirkan salah satu striker andalan PSM, Andi Oddang.
Abdi dikenal sebagai sosok pribadi yang tegas, disiplin, dan memiliki solidaritas tinggi untuk para sahabatnya. Selamat jalan legenda!
(jun/jun/rhr)
