Ada Lebih dari 25 Mutasi Varian Delta di Indonesia
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut Kemenkes sudah mengidentifikasi lebih dari 25 mutasi varian virus SARS-CoV-2 Delta di Indonesia. Ia menyebut, temuan itu didapatkan dari hasil pemantauan dan pemeriksaan strain virus baru dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).
Budi kemudian menyebut pihaknya akan semakin memperbanyak teknik pencarian dengan metode WGS lantaran Presiden Joko Widodo sudah mewanti-wanti agar lonjakan kasus covid-19 di sejumlah negara Eropa yang terjadi akibat turunan varian Delta, jangan sampai terjadi di Tanah Air.
“Di Indonesia sendiri, mutasi dari varian Delta itu sudah lebih dari 25, baik anaknya Delta atau cucunya Delta sudah terjadi mutasi di Indonesia,” kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/11).
Budi juga mengaku dirinya diminta oleh Presiden Jokowi mewaspadai munculnya mutasi dan varian virus corona dari dalam negeri.
Adapun data terakhir Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes mencatat sebaran kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong Variant of Concern (VoC)’ alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini berjumlah 4.830 kasus di Indonesia.
WHO baru menetapkan empat varian yang masuk kategori ini yaitu B117 Alfa, B1351 Beta, B1617.2 Delta, dan P1 Gamma, dan hanya P1 yang belum teridentifikasi di Tanah Air. Adapun varian Delta ditemukan paling banyak dengan 4.732 kasus di Indonesia, disusul varian Alfa dengan 76 kasus, dan varian Beta 22 kasus.
“Kami monitor dengan baik lab genome sequencing, bagaimana pergerakan mutasi-mutasi yang datang dari luar negeri ataupun mutasoi-mutasi juga yang terjadi dalam negeri,” kata dia.
Lebih lanjut, mantan wakil menteri BUMN itu juga meminta agar masyarakat tidak pernah letih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Selain itu, Budi juga mengklaim pihaknya akan terus melaksanakan akselerasi vaksinasi di Indonesia. Capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia per Senin (22/11) Pukul 12.00 WIB tercatat, setidaknya 134.614.136 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, baru 89.426.870 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 64,64 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 42,94 persen.
(kha/ugo)