Ahli Diduga Temukan Galaksi Terkecil di Alam Semesta




Jakarta, Indonesia

Sejumlah ahli diduga menemukan galaksi terkecil di alam semesta baru-baru ini yang diberi nama UMa3/U1. Simak penjelasannya.

UMa3/U1 benar-benar sangat kecil. Ukurannya hanya 20 tahun cahaya, dan berisi sekitar 60 bintang, serta beratnya hanya 16 kali massa Matahari.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Live Science, para ahli juga masih mempertanyakan apakah UMa3/U1 layak disebut galaksi atau sekadar gugusan bintang.

Pasalnya, UMa3/U1 tidak seperti Galaksi Andromeda atau Bimasakti yang berukuran besar dan didominasi materi gelap. Ia juga tidak seperti Gugus bintang Pleiades yang mudah dibedakan.





Sebagai perbandingan, Pleiades memiliki diameter yang hampir sama, tapi memiliki lebih dari 1.000 bintang dan 800 massa Matahari. Para ahli mempertanyakan, apakah sebenarnya UMa3/U1 didominasi oleh materi gelap atau tidak.

Gugus-gugus tersebut merupakan gugusan bintang yang terikat tanpa materi gelap. Tapi, untuk tipe galaksi katai kecil yang dikenal sebagai katai ultra-redup (UFD), garis pemisahnya jadi kabur.

UFD didominasi oleh materi gelap. Massa Bimasakti, misalnya, sekitar 85 persen merupakan materi gelap. Akan tetapi, galaksi katai ultra-redup bisa memiliki materi gelap seribu kali lebih banyak daripada materi bercahaya.

Dalam penelitian terbaru, tim peneliti melakukan beberapa tes untuk membedakan gugus bintang dan galaksi katai. Pendekatan pertama yang mereka lakukan adalah mengamati dinamika bintang-bintang yang terlihat, dengan mengasumsikannya sebagai gugus bintang.

Merujuk gerakan bintang-bintang yang sudah diketahui, tim melakukan simulasi berapa lama waktu yang dibutuhkan bintang-bintang tersebut melepaskan diri. Berdasarkan simulasi, gugus bintang itu dapat bertahan 2-3 miliar tahun.

Menurut para peneliti, itu adalah sebagian kecil dari perkiraan usia 11 milyar tahun, yang menunjukkan kalau U1 merupakan gugus bintang yang stabil.

Tes kedua yang dilakukan oleh tim adalah fungsi massa. Fungsi ini merupakan plot yang menggambarkan variasi massa gugus terhadap jarak.

Jika gugus tersebut merupakan gugus, maka massanya seharusnya lebih merata, tapi jika gugus tersebut merupakan galaksi, bintang-bintang seharusnya mengelompok ke arah pusat.

Menurut para peneliti, dalam hal ini, data yang ada kurang meyakinkan. Distribusi bintang-bintang yang tampak cocok dengan model gugus, tapi untuk galaksi, bintang-bintang di pusat galaksi sebagian besar adalah katai putih dan bintang-bintang neutron yang terlalu redup untuk bisa dilihat dari hasil pengamatan.

Secara keseluruhan, bukti-bukti yang ada mengarah pada UMa3/U1 sebagai gugus bintang, tapi tim peneliti mencatat kalau masih dibutuhkan lebih banyak pengamatan terhadap UFD lain untuk bisa menyimpulkannya.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *