Ahli Jelaskan Proses Terbentuk Aliran Lahar Baru Gunung Semeru



Jakarta, Indonesia —

Ahli Geofisika dari Universitas Gajah Mada, Wiwit Suryanto menjelaskan proses terbentuknya aliran sungai baru Gunung Semeru saat erupsi awal Desember 2021.

Ia mengatakan proses terbentuknya sungai di wilayah tersebut merupakan proses alamiah, lantaran banyaknya material yang rubuh dari erupsi.

“Karena kemarin besar erupsinya jadi banyak material yang rubuh biasanya melalui zona-zona yang membentuk aliran sungai baru. Jadi ya mungkin sekarang membentuk sungai baru itu fenomena alam biasa,” ujar Wiwit kepada Indonesia.com lewat panggilan telepon, Senin (27/12).

Wiwit mengatakan pembentukan aliran sungai baru juga pernah terjadi saat Gunung Merapi meletus pada 2010.

[Gambas:Instagram]

Meski disebut sebagai fenomena biasa, aliran sungai yang terbentuk karena ada lahar, disebut Wiwit bisa membentuk wilayah bahaya gunung api. Sehingga menjadi jalur baru ketika gunung memuntahkan isi perutnya.

“Seperti di Merapi, erupsinya pernah ke arah barat terus waktu itu barat daya dan terakhir ke tenggara,” tuturnya.

Ia mengatakan pentingnya untuk pemetaan ulang jalur bahaya erupsi karena peta bahaya dinilai kerap berdampak ke arah aliran baru tersebut. Dengan adanya dugaan aliran sungai di Semeru, Wiwit menjelaskan idealnya segera melakukan pemutakhiran peta bahaya bencana.

Namun demikian Wiwit tak bisa memastikan apakah aliran lava yang mengalir di sungai baru lebih deras atau tidak, jika dibandingkan sungai yang sudah terbentuk sebelumnya.

“Kalau melihat ini masih sama seperti jalur sebelumnya, artinya tidak lebih deras. Itu tergantung dari kemiringan lereng,” tuturnya.

Lebih lanjut Wiwit mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait jarak aman akibat erupsi Semeru.

Sebelumya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa lewat postingan Instagram membagikan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang menyatakan bahwa dampak dari awan panas guguran membentuk aliran sungai baru di lereng gunung Semeru.

“Kami segera koordinasi dengan tim terkait khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kemen PUPR. Inshallah kami melakukan perlindungan terbaik untuk penyelamatan dan perlindungan masyarakat,” ujar Khofifan lewat Instagram resmi, Senin (27/12).

(can/mik)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *