Akun Twitter PM India Narendra Modi Kembali Diretas
Akun Twitter Perdana Menteri India Narendra Modi kembali diretas pada Minggu (12/12). Kali ini, dalam cuitannya, peretas yang mengatasnamakan Modi bicara soal mata uang kripto.
Mengutip AFP, dalam cuitan yang telah dihapus, peretas menyatakan bahwa pemerintah India telah secara resmi membeli 500 bitcoin dan mendistribusikannya ke seluruh masyarakat di negaranya.
Ironisnya, peretasan ini terjadi saat India tengah bersiap untuk membatasi bahkan pelarang peredaran mata uang kripto dalam sebuah undang-undang baru yang rencananya akan dibawa ke parlemen pada bulan ini.
Hingga saat ini, rincian beleid undang-undang tersebut masih belum jelas. Hanya saja dipastikan beleid tersebut menandai larangan pemerintah terhadap mata uang kripto.
Modi sendiri pernah mengatakan bahwa mata uang kripto ‘memanjakan masa muda kita’. Dia juga berkali-kali mengingatkan bahaya mata uang kripto terhadap stabilitas ekonomi dan keuangan negara.
Mengatasi peretasan tersebut, Twitter telah mengambil sejumlah langkah untuk mengamankan akun Twitter Modi.
“Kami berkomunikasi dengan kantor PM Modi. Tim kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan akun yang diretas. Penyelidikan kami menunjukkan bahwa tak ada tanda-tanda akun lain yang terpengaruh saat ini,” ujar juru bicara Twitter, mengutip Live Mint.
Ini merupakan keduanya kalinya akun Twitter Modi diretas. Tahun lalu, akun yang sama juga diretas untuk meminta sumbangan amal menggunakan mata uang kripto.
Modi sendiri dikenal sebagai salah seorang politisi populer yang aktif di platform Twitter. Dia bahkan memiliki lebih dari 73 juta pengikut di akun utamanya.
(asr)