Al Haris-Sani Ungguli Romi-Sudirman di Pilgub Jambi 2024




Jakarta, Indonesia

Survei yang dilakukan LSI Denny JA menempatkan pasangan nomor urut 2, Al Haris-Abdullah Sani unggul dari pasangan nomor urut 1, Romi Heriyanto-Sudirman di Pilgub Jambi 2024.

Berdasarkan survei, pasangan Haris-Sani mampu meraup elektabilitas sebesar 44,5 persen. Sementara, pasangan Romi-Sudirman tertinggal dengan perolehan 30,6 persen.

“Jika melihat pada posisi elektabilitas kedua paslon tersebut, potensi menang lebih terbuka untuk Al Haris-Sani. Selisih 14 persen tidak cukup mudah untuk dikejar dalam waktu kurang dari dua bulan,” kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah dalam keterangannya, Senin (14/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toto menyebut potensi dinamika politik masih bisa terjadi. Namun, kata dia, jika situasi normal seperti seperti sekarang dan tak pergerakan yang luar biasa, cukup sulit bagi pasangan Romi-Sudirman untuk mengejar ketertinggalan.

Toto menerangkan ada beberapa faktor yang membuat pasangan Haris-Sani lebih unggul. Yakni, distribusi dukungan yang merata di aneka segmen demografis seperti suku, gender, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, usia, pemilih partai dan ormas. Termasuk, distribusi di setiap dapil.

“Dari pengalaman kami melakukan ratusan kali survei, salah satu indikator potensi kemenangan seorang calon itu tercermin dari dukungan merata di aneka segmen demografis. Dan sejauh ini, duet Al Haris – Sani yang punya indikator keunggulan tersebut,” ucap dia.

Disampaikan Toto, keunggulan pasangan Haris-Sani ini juga terlihat juga dari dukungan pemilih yang berkategori strong supporter (pemilih militan). Pasangan tersebut unggul dengan strong supporter sebesar 31 persen, sementara Romi-Sudirman baru 18,8 persen.

Kendati demikian, Toto mengingatkan ada juga pemilih yang masih berkategori soft supporter (pemilih cair) sebesar 49,4 persen. Pemilih cair ini adalah mereka yang sudah memilih tapi bisa berubah, dengan yang belum punya pilihan sama sekali.

“Itulah yang sering saya sebut sebagai lahan tak bertuan. Yaitu, pemilih yang masih bisa diperebutkan oleh siapa saja. Meskipun, untuk mengambil lahan tak bertuan tersebut, harus punya modal pengenalan dan kesukaan yang tinggi dulu,” tutur dia.

Lebih lanjut, data survei LSI Denny JA juga terungkap temuan yang bisa menjadi kabar buruk. Yaitu, ada sekitar 58,3 persen pemilih yang menganggap money politic itu sangat wajar dan cukup wajar. Kemudian, saat ditanya pengaruhnya terhadap keterpilihan, juga kurang lebih sama yakni sekitar 56,0 persen.

Survei ini digelar mulai tanggal 1-9 Oktober 2024, menggunakan metode standar multistage random sampling, melalui wawancara tatap muka langsung kepada 800 responden terpilih menggunakan kuesioner dan dengan margin of error 3,5 persen.

(dis/DAL)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *