Alasan KIA Ganti Nama Sedona Jadi Carnival dan Muat 11 Penumpang



Jakarta, Indonesia —

Sejak generasi pertama meluncur pada 1998, Carnival dan Sedona adalah dua nama berbeda yang digunakan Kia pada satu model sama, tergantung negara tempat pemasarannya. Namun kini, buat menghindari kebingungan, nama itu diseragamkan menjadi hanya satu, Carnival.

Penggunaan nama Carnival dan Sedona sempat dipakai di banyak negara. Misalnya di Filipina, mobil ini awalnya dinamakan Carnival ketika pertama kali diperkenalkan pada 2001, kemudian diganti jadi Sedona mulai 2003.

Pada 2000-an, Kia di Indonesia juga menjual mobil ini dengan nama Carnival lalu diganti menjadi Sedona. Pada 2016, generasi ketiga Sedona meluncur di Tanah Air, dan kini generasi keempat yang meluncur di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) menggunakan nama Carnival.

“Sejak perubahan logo, Kia juga menyeragamkan nama-nama mobilnya. Jadi bukan cuma Sedona yang diseragamkan, contoh Optima sekarang di global namanya K5. Sekarang di global diarahkan menggunakan nama Carnival,” kata Ario Soerjo, Marketing & Development Division Head Kreta Indo Artha, Senin (15/11).

11 penumpang

Carnival atau Sedona dikenal sebagai MPV bongsor yang muat banyak penumpang, bahkan bisa sampai 11 orang. Generasi ketiga Sedona yang meluncur di Indonesia pada 2016 lalu muat hingga 11 penumpang, resep ini digunakan kembali untuk generasi keempat Carnival.

Konfigurasi duduk bagi penumpang yakni dua orang di baris pertama, tiga orang di baris kedua dan ketiga, serta tiga orang di baris keempat Namun perlu jadi catatan jok di baris keempat tidak cocok untuk orang dewasa sehingga lebih tepat kapasitas duduknya disebut 8+3.

Jok baris keempat yang lebih cocok untuk anak kecil itu bisa dilipat rata lantai bila tak digunakan. Hasilnya memaksimalkan ruang bagasi buat menampung barang bawaan.

Menurut Ario ada alasan khusus mengapa KIA menjual Carnival yang muat 11 penumpang di Indonesia. Kata dia model MPV berukuran besar yang muat banyak orang itu sudah punya pasar tersendiri.

“Dulu jujur memang 11 penumpang itu punya keunggulan, bukan cuma Kia, tapi semua merek yang menjual mobil 11 penumpang itu punya keuntungan di pajak. Pajak kita dulu, sebelum PPnBM baru berlaku 16 Oktober, mobil di atas 10 penumpang itu dikenakan pajak berbeda, jadi PPnBM-nya nol, tapi itu dulu,” ungkap Ario.

“Tapi sekarang dengan pajak yang baru dengan berbasis hanya cc dan emisi, itu tidak berlaku lagi. Tetapi dengan Kia yang sudah pernah menawarkan 11 penumpang, ini sudah punya market sendiri terutama dengan mesin diesel,” jelas dia lagi.

(fea/mik)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *