Alasan Sains Larangan Rebus Kepiting dan Lobster Hidup-hidup



Jakarta, Indonesia —

Ahli memaparkan alasan hewan chepalopoda (seperti gurita dan cumi-cumi) dan dekapoda (seperti kepiting dan lobster) tidak boleh direbus hidup-hidup. Alasan ini terkait kesejahteraan hewan yang ditunjukkan dalam sejumlah studi ilmiah.

Tercatat sebanyak 300 studi ilmiah telah dilakukan para ahli untuk mengevaluasi dan membuktikan bahwa hewan memiliki perasaan, termasuk merasakan sakit.

Hasil penelitian ini menyimpulkan hewan-hewan tersebut harus diperlakukan sebagai makhluk hidup yang harus diperhatikan kesejahteraannya.

Bahkan berdasarkan tinjauan dari pemerintah Inggris, hewan-hewan tersebut kini akan dimasukkan dalam daftar makhluk hidup yang diberikan perlindungan di bawah undang-undang kesejahteraan hewan yang baru.

Sebuah laporan yang memaparkan hasil studi para peneliti menjelaskan bahwa studi dilakukan dengan menggunakan delapan cara untuk mengukur perasaan hewan chepalopoda dan dekapoda.

Cara tersebut adalah dengan mengukur kemampuan belajar, kepemilikan reseptor rasa sakit, hubungan antara reseptor rasa sakit dan daerah otak tertentu, respon terhadap anestesi atau analgesik serta perilaku termasuk menyeimbangkan ancaman terhadap kesempatan untuk penghargaan dan perlindungan terhadap cedera atau ancaman.

Melalui metode pengukuran tersebut, peneliti menemukan bukti yang sangat kuat yang menunjukkan perasaan pada gurita dan sebagian besar kepiting. Dan untuk hewan lain dalam dua kelompok ini, seperti cumi-cumi, sotong, dan lobster, para peneliti menemukan bukti yang substansial tetapi tidak kuat.

Dari laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian yang diterima berbagai hewan dapat berbeda karena beberapa alasan.

“Perhatian ilmiah telah condong ke beberapa (hewan) daripada yang lain karena alasan kenyamanan praktis (misalnya hewan mana yang dapat dipelihara dengan baik di laboratorium) dan geografi (misalnya spesies mana yang tersedia di tempat laboratorium berada),” bunyi laporan tersebut.

“Karena situasi ini, kami berpikir tidak tepat untuk membatasi perlindungan pada ordo cephalopoda tertentu atau infraordo decapoda tertentu,” lanjutnya.

Simak lanjutan berita di halaman berikutnya..


Harus dengan Cara Manusiawi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *