Alibaba Pecat Karyawan yang Mengaku Korban Pelecehan Seksual



Jakarta, Indonesia —

Raksasa teknologi dan e-commerce Alibaba dilaporkan memecat salah salah satu karyawan wanita yang mengaku telah diperkosa oleh rekan kantor dan kliennya.

Surat pemecatan dari perusahaan tersebut mengatakan bahwa Zhou (identitas yang mengaku telah diperkosa) telah menyebarkan kebohongan yang merusak reputasi perusahaan.

Zhou mengumumkan tuduhannya pada Agustus lalu karena dia menganggap Alibaba gagal mengambil tindakan.

Wanita tersebut diduga diserang secara seksual dalam perjalanan bisnis oleh seorang atasan pada Agustus lalu, setelah dipaksa untuk minum berlebihan dengan klien.

Dilansir dari BBC, Zhou menuduh bahwa atasan yang memegang posisi manajerial yang lebih senior di perusahaan, memaksanya melakukan perjalanan ke kota Jinan, yang berjarak sekitar 900 km (560 mil) dari kantor pusat Alibaba di Hangzhou untuk pertemuan dengan klien.

Kemudian dia menuduh atasannya memerintahkan untuk minum alkohol dengan klien saat makan malam.

Lalu dia mengatakan bahwa pada 27 Juli malam sang klien berusaha menciumnya. Dia kemudian ingat bangun di kamar hotelnya keesokan harinya tanpa pakaian dan tanpa ingatan tentang malam sebelumnya.

Zhou mengatakan dia memperoleh rekaman kamera pengawas yang menunjukkan atasannya itu masuk ke kamarnya empat kali pada malam hari.

Setelah kembali ke Hangzhou, wanita tersebut mengatakan bahwa insiden tersebut telah dilaporkan ke departemen sumber daya manusia (SDM) Alibaba dan manajemen senior dan bahwa dia telah meminta rekan kerjanya untuk dipecat.

Namun ketika dia melaporkan insiden tersebut, Zhou mengatakan para eksekutif Alibaba memintanya untuk memberikan bukti video sebelum mereka mengambil tindakan.

Dikarenakan kesal dengan tanggapan tersebut, Zhou membuka intranet perusahaan dan memposting tuduhannya dengan tulisan sebanyak 8.000 kata. Ia juga membagikan pamflet di kantin perusahaan.

Meski atasannya dipecat oleh perusahaan, tetapi kasus pidana terhadapnya dibatalkan. Sementara itu, kliennya masih dalam pemeriksaan polisi.

Dahe Daily menerbitkan sebuah wawancara pada tanggal 9 Desember dengan Zhou, di mana dia menyatakan bahwa raksasa e-commerce itu mengakhiri kontraknya tanpa uang pesangon pada akhir November.

Ia menyebut dirinya dipecat dengan alasan bahwa dia menyebarkan informasi palsu – khususnya “diperkosa oleh eksekutif dan perusahaan tidak menangani” dan melanggar kebijakan perusahaan yang melarang “mempublikasikan atau menyebarluaskan komentar yang tidak pantas kepada dunia luar, atau dengan sengaja mengarang atau menyebarkan fakta fiktif, atau menyebarkan informasi yang belum diverifikasi, yang menyebabkan dampak buruk.”

Dilansir dari The Register, pada bulan September, jaksa di kota Jinan di mana insiden tersebut diduga terjadi memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap manajer yang diduga melakukan perkosaan tersebut.

Salah satu eksekutif yang mengundurkan diri, Li Yonghe mengajukan petisi ke pengadilan untuk meminta Zhou mengeluarkan permintaan maaf dalam bentuk pernyataan publik.

Namun hingga wawancara dengan Dahe Daily terbit, Zhou hanya mengeluarkan satu pernyataan yang membahas akibatnya dari kejadian tersebut seperti dampak pada kesehatan mentalnya, pelecehan, dan ancaman tuntutan hukum dari istri para eksekutif.

(lnn/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *